Showing posts with label giorni. Show all posts
Showing posts with label giorni. Show all posts

Tuesday, March 09, 2010

Traffico

Pasar Minggu - Kedoya, 24 Km/ 24 menit. Pfuih. Setidaknya itu yang diinformasikan google maps. Yeah rite *mencibir. Nyatanya tidak seperti itu. Entah itung itungan dari manakah google maps. Yang jelas, butuh waktu 45 - 1 jam untuk mencapai jarak sejauh itu, yah memang dengan rata-rata kecepatan 60 km/ jam. Waktu selama itu masih bisa nego kok, lantaran, waktu tempuh itu bisa dicapai dalam waktu 24 menit. Pfuih catat yah, di pagi hari pukul 05:30 waktu keberangkatan. Itu sudah waktu yang maksimal loh berangkat dari rumah. Lewat dari itu?

Tuesday, March 02, 2010

Motocycletta

'Besok motor datang', seru nyokap kala itu. Aku yang tak terlalu berminat mengendarai motor, menganggap hanya gurauan. Lantaran karena wacana beli motor sudah seringkali diomongin. Dan tahukah? Senin sore di bulan April, motor itu sudah ada di ruang tamu. Gubrak. Ok, enough, gw ga bisa bawa motor, Mak! Ah, sudahlah, semua sudah tersaji, hajar saja.
Sejak saat itu, aku belum memulai petualangan menjajah jalan Jakarta dengan motor. Busway, ojek, masih menjadi andalan yang mengantar ku kemanapun ku mau. Ibaratnya, simple, aku tinggal bayar, dan kemudian aku bisa tidur sepanjang perjalanan. Tapi ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Motor itu bukan properti yang menghias ruang tamu. Teronggok tak bernilai begitu saja. Halah. Ya sudah. Aku pun berusaha keras untuk terbiasa. Alhasil, tense headache mendera ku. Seminggu penuh aku fisioterapi.

Monday, February 15, 2010

Puluhan Pendonor Darah Ramaikan 'Bloody Valentine'

Minggu, 14 Februari 2010 | 16:00 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Suasana guyub terlihat di ruang donor darah Palang Merah Indonesia Jakarta Pusat, Ahad (14/2) sore. Belasan calon pendonor darah di ruang itu, tampak saling berkenalan dan bertukar informasi, meski sebenarnya mereka berasal dari komunitas yang sama: situs kaskus.us.

"Kami baru kopi darat sekaligus charity (beramal) di PMI," kata Eva, salah satu anggota Kaskus Indonesian Traveller (KIT), salah satu grup yang terbentuk dari situs komunitas tersebut.

'Bloody Valentine' adalah nama acara donor darah bersama di PMI dalam rangka Valentine atau hari kasih sayang. Penggagas kegiatan ini bukan KIT, melainkan sebuah komunitas pengguna layanan internet sebuah operator seluler. "Kegiatan ini sudah dua kali kami lakukan," kata Adi Pamungkas, ketua komunitas tersebut.

Wednesday, January 21, 2009

Bravo technologia

Bosan dengan lagu lokal dan terhambat dengan koleksi lagu asing non inggris, akhirnya semalam klik ke www.radiosiena.com. Berharap dapat mendengarkan lagu-lagu italia. Dengan kecepatan akses internet hsdpa/ 3g Flash, rasanya besar harapan mendengarkan siaran radio streaming tanpa buffering. Klik radio on air, than....loading.. radio station call... yamie. Jam 21 waktu Indonesia, while di sana jam 15 sore. On air acara -- kalo di sini seperti --- requesting lagu dan messaging. Kirim2 salam gitu dech.

Saturday, January 17, 2009

So freaky

Bangun jam 7:23. Seperti hafal sudah letak ponsel diletakkan semalam, tangan ini merayap di atas tempat tidur. Di genggam langsung. Than, seperti biasa, tekan etoile dan chiave....on. Sementara mata masih terpejam, meski sudah cukup sadar. Tekan tombol menu...organiseur...applications...n push facebook mobile. Pfuih, dah update saja pagi-pagi. Next....open yahoo mail.....Next.....yahoo messanger. Gubrak. Belum juga bangun, dah langsung ke dunia maya. Off.

Saturday, December 27, 2008

Share with me, please!!!

Jakarta pagi tadi teramat lengang. Taksi yang kutumpangi pun melaju di atas kecepatan 80 kilometer per jam, tanpa hambatan sama sekali. Nggak heran, kalo nyampe kantor 30 menit dari yang biasanya satu jam lebih. Andai Jakarta bersahabat seperti ini setiap hari. Kepala masih tersisah efek pening imbas dari kurang tidur sebelumnya. Sementara, semalam pun tidur tidak pula nyenyak. Tidak ingin terlambat bangun untuk ke kantor, alarm dan morning call pun sedia membangunkanku. 5 jam waktu tidurku. Badanku sudah mulai hangat. Perlu aspirin. Atau tidur lebih lama. Entah yang mana bisa ku pilih sebagai alternatifnya. Tidak ingin terlalu merasa drop, apapun ku kerjakan di kantor. Ngoprek Fezbuq, compile dok liputan pribadi, dan nulis di blog. Kata-kata yang tersusun ini sebenarnya benar-benar pilihan. Kata-kata yang tertulis gak muda terlahir. Agh, ingin sekali berbaring dan merasakan indahnya kata-kata yang ku ketik semalam. Mencoba terbiasa dengan perubahan yang datang mendadak. Aku ingin merasakannya kembali.

Friday, December 26, 2008

Skype.....love you much

Apapun teknologi yang diberikan saat ini sangat membantu, terutama teknologi komunikasi. Jenuh bekerja malam ternyata mampu dihibur dengan keberadaan Skype dan Yahoo Messanger. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Tapi kehidupan di belahan dunia sana, tentunya masih bisa beraktifitas normal. Setidaknya di sana baru jam 9 malam. Damn, Come va, Leo? ini temanku asal Taiwan yang sudah lima tahun di Firenze, sebelumnya di Siena. Jago basket dan mahir melukis. Lumayan lama ngobrol di Skype. Well, dia akan meneruskan kuliah seninya di Belanda, karena dapat beasiswa. Sepertinya jiwa seniman lukis benar-benar terealisir, tunggu aja saat dia menjadi besar. Jadi ngiri. Lanjut obrolan ke Kroasia. Ada Zagi di sana. Dia biasa aku panggil mio grande fratello. Hudri Ga. Coz memang asyik diajak ngobrol n ngemong banget. hehehehe Zagi nama panggilannya, coz dia dari Zagreb, di Bosnia. Tapi sekarang menetap di Kroasia, sama fidanzatanya. Damn kalo dah seperti ini, rasanya dunia dekettttt banget. Jadi kangen ma temen-temen lama euy. Terus, si Aladino juga akhirnya buat fezbuk. Bienvenue, mon ami. Update kabar terakhir, ternyata setelah aku telpon dia hari senin, aladino bilang, uang yang ia titipkan itu untuk dibeliin barang yang aku suka, coz dia bingung ma ngasih kado apa ke aku. Terharu euy. Aku sempet chatting dengannya di fezbuk, sebelum akhirnya ia pamit untuk makan malam. Yang gak kalah serunya adalah chatting dengan temen2 dari Flash Community. Guyz....seru banget malam ini. upz, pagi euy....dah jam 4 pagi, adhie sign out....

Thursday, December 25, 2008

Passe la nuit in ufficio

Hai, mestinya hari ini bisa jadi lebih menyenangkan, terus berada di dalam rumah. Di mulai dengan bangun siang, terus mandi - upz - yang ini jarang dilakukan -, than minum kopi, langsung buka laptop n browsing whole day. Terus...terus....dan terus. Tapi, nyatanya, lepas maghrib harus berangkat kantor, ngasih materi untuk diedit editor di lantai 5 shif 3 hingga esok pagi. Jam segini udah di kantor, periksa materi yang siap edit, dan menunggu jam 11 malam menuju lantai lima yang super sepi dan dingin. Sementara, sambil menunggu update blogger n fezbuq dulu heheheheh. Masih banyak teman yang beraktifitas di malam hari ini, bagi mereka yang programnya tayang malam hari. Dan akan berganti orang-orang ketika lepas tengah malam nanti untuk yang bertugas di program pagi. Seperti inilah suasananya.


Sunday, December 21, 2008

Tour Old City

Sudah lama sebenarnya ingin singgah ke museum prasasti, terutama setelah selesai melakukan report tentang museum wayang. coz keduanya punya ikatan khusus. namun baru sekarang ini terlaksana. Bangun pagi jam 4:45 setelah sebelumnya hanya dapat tidur jam 11:30, lepas taping christmas di Kampung Tugu. Khawatir tidak cukup tidur dan berimbas pada muka yang tampak kelelahan di depan kamera. Tapi apa daya, sudah tugas. Jadilah Shubuh dijemput. Wex 5 jam tidur. Sebagai orang dengan tipe pendendam dengan jadwal jam tidur...welll hellooooo sepertinya esok hari harus tidur lebih lama or pilihan kedua tidur lebih awal. Hujan mengguyur Jakarta cukup deras jam 5 pagi, tapi mobil masih dapat menerabas jalan, meski harus ekstra hati-hati. Jalan yang masih sepi cukup membuat mobil leluasa melaju, hingga tiba lah di kantor. Brrrrr dingin. Terus saja hujan mengacam liputan ku hari ini coz jam enam hingga 7:30 hujan masih saja turun dengan deras. Aku sudah di Medan Merdeka Barat, tepat di Museum Nasional. Pfuih, pagi-pagi sudah siap dengan sarapan kuliah kehidupan prasejarah. Mulai dari jaman batu tua, batu muda, hingga peradaban manusia di mezzolitikhum. Bersama Komunitas Historical, aku pun menyusuri jalan Tanah Abang hingga Cideng. Mencari titik peninggalan jaman masa kolonial Jepang 1942- 1945, di mana kala itu orang eropa memiliki kehidupan yang sudah tidak menentu sejak pendudukan Jepang era itu. Dan terciptalah kamp tawanan perang. Meski jejak ini sudah tidak terlihat jelas di sepanjang kali Cideng. Yah, seperti inilah bangsa yang memiliki sejarah??? bingung. Tapi masih tetap inget kalau sudah capek n ngantuk.

Saturday, December 20, 2008

For Christmas Episode @ Kampung Tugu

Ini kali ke tiga ke Kampung Tugu. Pertama, saat ada festival tugu 15 November 2008, than saat buat profil Gereja Kampung Tugu dan kini untuk edisi Natal Periskop. Hikz, yang jelas ini adalah taping terakhir untuk Periskop. Well tinggal menghitung mundur aja. Coz, per 1 Januari 2009, 'mainan' ku itu udah gak tayang lagi. Aku juga pada akhirnya garap program baru. Lepas dari kenyataan yang ada, toh, kerja keras seharian di Kampung Tugu tidak mengurangi semangat kami. Go Guyz!!! Secara pribadi. I do really enjoying the ambiance of this spot. Really. Penduduknya ramah banget. Welcome habis 'n banyak membantu. Jadi, tidak ada kesulitan untuk kami menggarap episode setengah jam di sana.


Sandal dan persahabatan

Aku kaget ketika chatting tadi, coz aku dapat kabar, temenku - Aladino - menitipkan sejumlah uang atas sandal yang aku beri ke dia melalui teman yang kebetulan sedang belajar di Siena. Aku gak nyangka kalau dia memiliki pikiran untuk mengganti sandal itu dengan sejumlah euro. Padahal, kalau aku tukarkan euro itu, bisa aku beli puluhan sandal serupa. Tapi, ini bukan perkara sendal dan uang. Niat memberi yang dia lakukan saja sudah membuat aku gak bisa berkata apa-apa. Dan aku baru tahu dia lakukan itu setelah setahun kemudian.
Namanya Aladino. Cowok asal Maroko itu ku kenal karena satu kampus waktu aku kuliah di Siena. Aku kemudian menjadi sangat akrab karena kami berdua bilingue, dia bisa bahasa prancis dan itali. Jadinya kami klop satu sama lain. Gak heran kalau di tiap percakapan, aku ngomong bahasa prancis namun dia jawab dalam bahasa itali, dan begitu sebaliknya. Bahkan dia ku juluki kamus berjalan. Karena dia kerap membenarkan grammar ku. Dia juga lah yang menunjukkan tempat-tempat eksotik di Siena. Well, singkat cerita, dia tertarik dengan sandal yang aku pakai sehari hari di saat kuliah maupun main. Di hari terakhir aku di Siena, dia pun dengan lugas mengatakan keinginannya untuk memiliki sendal itu. Padahal sendal itu sudah cukup dikatakan usang. Sendal itu juga baru aku pakai dua bulan. Dan di kirim langsung dari Jakarta. Intinya sih, aku nggak mau ngasih sendal bekas. Tapi, dia maksa. Dan dia senang banget dengan sendal itu, ketika dia tahu aku meluluskan untuk memberikan sendal itu. Buatku Aladino bukan hanya sekedar teman, bahkan dia dah sudah aku anggap saudara. Yang membuat ku lebih haru adalah, niatnya ketika kau menjelang hari hari terakhir di Italia. Dia datang ke Roma untuk bertemu dengan aku. Dan menghabiskan malam dengan berjalan-jalan di sekitara Colloseum, bersama teman teman dari Turki lainnya. Cukup melelahkan saat itu. Dan kami tidak bisa bermalam-malam, karena besok hari take off ke Jakarta. Di esok paginya, aku tidak mengira sama sekali yang dia lakukan. Aku dah di stasiun kereta, bahkan aku sudah berada di atas kereta menuju bandara, Aladino telpon kalau dia sudah di Stasiun, sesudah lima menit kereta langsir. God.... aku nangis haru dengan yang dia lakukan, dengan persahabatan yang ia tunjukkan kepada ku. Waktu berlalu, aku pun pada akhirnya menitipkan al-quran yang memang juga ia suka lewat seorang teman yang ke Siena. Aku nggak keberatan dengan hal itu, karena aku sudah khatam dengan Al-Quran itu. Selang berapa lama, aku dapat telpon dari Aladino, kalau sendal yang dia pakai sudah rusak. Aku gak kaget lah dengan berita itu. Dia kemudian minta dikirimin sendal lagi. Melalui seorang teman yang juga akan berangkat ke Siena, aku titipkan lah sendal itu. Dan aku baru tahu tadi, kalau ia mengganti uang pembelian sendal itu. Dan kenyataannya sekarang...Al, tu ne faut pas payer pour cela. Je t'ai donne parce que tu l'aimes e t'es mon ami. L'argent es rien pour nous, alors. J'ai pas de paroles a descriver mes sentiment des que je sache que tu le faisait. Dis-moi qu'est-ce que je doi faire avec ce l'argent??? Al, tu me manques, mon cher ami!!!

Sunday, December 14, 2008

Battle ready

Bergabung bersama Flashcom berarti siap memasuki sebuah komunitas yang melek teknologi. Karena merekalah sebenar-benarnya pengguna internet dan menjadikan internet sebagai bagian dari sebuah keseharian. Jadi tidak heran kalau topik seputar teknologi selalu menjadi pusat obrolan. Dan bergabung bersama Flashcom berarti juga siap memasuki sebuah komunitas yang terbentuk dari pribadi-pribadi yang unik satu sama lain. Unik karena mereka datang dari beragam profesi dan latar belakang yang beragam. Namun, nyatanya internet juga mampu mempersatukan komunitas ini. Ratusan yang tergabung dalam komunitas ini, tidak saja saling berbagi pengetahun teknologi terbaru, tapi juga berimbas pada lahirnya jaringan persahabatan. Dan semoga saja, persahabatan yang ada bukanlah persahabatan yang dangkal...come n go....come n go. Guyz, komunitas ini butuh kita!!!


Thursday, December 11, 2008

le memoria

Habis baca email jaman dulu di yahoo. Gak terasa jatuh juga air mata, hiks. Banyak banget kenangan yang tertulis. Ada ide untuk membuat novel, nech. Karena tulisannya dari hati banget dan apa adanya.

Saturday, November 22, 2008

thnx fezbuq

Nggak bisa dibilang sebagai facebook addicted juga sih, meski kini lebih banyak menghabiskan waktu ngoprek fezbuq. Tagging foto ke temen-temen lama, dan puas dengan melihat kepuasan di mereka saat melihat foto-foto jadul. Gosh. Meski gak bisa melihati secara visual, tapi dari email balasan yang aku terima, beragam ekspresi yang kudapatkan, mulai dari teriak, tertawa, sedih, menangis. Indah rasanya bisa memberikan kebahagiaan ke teman yang kita sayangi, meski hanya lewat foto. Dan yakin deh, foto berbicara banyak terhadap apa yang telah dilakukan. Dari selembar foto, aku bisa saja membuat sebuah script cerita panjang. Tapi, aku lebih memilih senyum dan memiliki itu sendiri. Dan biar orang-orang yang ada difoto itu yang tahu apa yang tersurat dan tersirat , penuh makna. Guyz, gw kangen bangeeeeed ma kalian.

Thursday, November 20, 2008

3 sessions syndrome

Nonton serial tv sebenarnya hal yang benar benar menyita waktu n duit. tapi kalo suka, apapun dilakuin. Tapi, jika serial itu kemudian memiliki plot yang njelimet n mengada-ada. TAMAT, deh. Heroes sepertinya yang akhirnya tidak akan kuteruskan untuk melanjutkan nonton. Cukuplah musim pertama dan musim kedua membuat ku terperengah dengan plot yang kuuuuul. Meski sebenarnya di ujung musim kedua sudah mulai tampak....kok jadi gini...kok jadi gitu. Ya wez, mungkin penambahan karakter bisa bangun cerita yang dinegeri sananya sendiri juga dah merosot. Nyatanya...pfuih malas melanjutkannya. Setali tiga uang ku tanam kekecewaan dengan Traveler. Anjrit, ini serial keren banget. Bikin gak berhenti untuk nonton. Plotnya bagus. Keren. Meskipun inspired dari beberapa serial sebelumnya yang memaksa tokoh utama dikejar-kejar polisi a.k.a cerita gak original. Tapiiiiiiiii....damned cuma bisa nonton sampai musik pertama. Gak ada kabar lagi tuh serial. Pernah juga ngikutin Prison Break n Supernatural......menyedihkan. Kalau Prison Break....aduh gak kuatlah nunggu endingnya, dah lagi ceritanya diulur-ulur. Supernatural juga. Asik banget ngikutin musin sampai dua musim. Hantunya asik. Yang dihunting juga jelas. But....enough dech

Saturday, November 15, 2008

Ho 28 anni

28? Gosh!!!! Yup, aku dah berusia 28 hari ini. Melewati detik-detik pergantian hari hanya aku jalani dengan tidur dua jam sebelum detik berganti hari. Lelah dari pekerjaan hari sebelumnya dan harus bangun pagi pula untuk liputan. Jam sembilan pastinya. Berarti harus take-off dari rumah jam 7. Berarti harus bangun jam 6 (paling lambat) berarti harus tidur setidaknya 7 jam. Begitu hitung-hitungannya. Dan pagi sudah berada di kantor persiapan ke kampung tugu. Camper-nya cahya? Yes. Upz, masuk keruang camstore. “hapy b’day, Di”. Wex. Aku pun kasih tanda agar tidak melanjutkan ucapannya, dengan isyarat agar tidak terucap keras. Aku memang terbiasa tidak mem-publish kapan ulang tahunku. Terdaftar di facebook n friendster rasanya cukup deh. Coz setelah teregistrasi, maka otomatis ulang tahun akan di publish mereka. Makanya, sebelum berangkat ke kampung tugu, aku sempetin buka fesbuk di kantor. Hehehehe ada sejumlah ucapan sih dari temen-temenku. Thnx, guyz. Selebihnya, hanya menjadi kesenangan pribadi aja kalo hari ini aku ulang tahun. Lagipula ucapan langsung karena mereka tahu aku berulang tahun hari ini, lebih dalam maknanya, dari pada mengucapkan ulang tahun setelah kue ada di hadapan. Gak bisa disalahkan juga sih, kalo mereka gak tahu. Malas aja publish n ‘guyz gw ulang tahun lo hari ini!!!!” malu deh aku kalo sempat melakukan itu. Cari perhatian banget. N gak penting juga. Bukannya bertambahnya usia itu harus dimaknai, dan bukannya dirayakan? Mmmmm makna? Dah sadar akan banyak tuntutan yang akan diemban olehku di usia ini. Tuntutan sosial utamanya. No comment dech. Yang jelas, dengan apa yang aku miliki saat ini, aku cukup bahagia, meski jauh dari tingkat kepuasanku. Next will be better lah. Tul, kan, hun?



vecchia chiessa dal portuguise

Pose di dekat lonceng gereja yang udah berusia 260-an tahun. Ini adalah gereja tertua yang di miliki Jakarta, or komunitas kampung tugu tentunya. Secara fisik, arsitekturnya sederhana. Nilai tambahnya adalah karena banyak membawa pengaruh arsitektur dan gaya barok pada furniture dalamnya. Daun jendela dan daun pintu yang besar juga dominan sekali. Dan dinding yang tinggi, kurang lebih delapan meter yah. Beruntung sekali bisa masuk ke gereja yang dulunya hanya dipakai oleh komunitas kampung tugu saja. Sekarang masyarakat luas juga boleh beribadah di sini. Hampir dua jam menjelajah interiornya. Sampai diperbolehkan naik ke atas mimbar. Nah, di lokasi foto ini juga aku buat untuk closing stand up materi.

Thursday, November 13, 2008

Bung Karno behind me

Jangan percaya dengan senyuman itu. Hanya acting. Coz aku takut ketinggian. Inilah akhir dari perjalanan meliput Gelora Bung Karno. Cukup melelahkan, but it was so fun!!! Merasakan masuk ke dalam kawasan yang menjadi warisan nasional. Fri Paz untuk melihat sudut arsitektur rusia. Dokumentasi foto-foto jadul stadiun dari masa ke masa juga sudah di tangan. Mmm

Wednesday, November 12, 2008

nippon maru

fa caldo

Tuesday, November 11, 2008

gila


berharap bisa plg cepat dgn naik busway, nyatanya antrian mengular di halte busway dukuh atas. Gila yah. Padahal pola seperti ini sudah terbaca. Nyatanya??! Maunya apa? Belum lagi ruang untuk tunggu, nyaris tidak ada sirkulasi udara, hasilnya PUANAZZZ.
Powered by Blogger.