Tidak berapa lama, kami pun tiba. Sudah banyak teman-teman wartawan yang datang. Begitu pun dari polisi setempat. Sempat juga berkenalan dengan mereka. Ok, ini saatnya bergaul dengan cara lain. Cukup ramai suasananya. Dalam artian, lepas dari adanya seseorang yang tewas, aku, teman-teman wartawan lokal, dan polisi, asik berbaur. Biasanya, kan, selama perjalanan, tidak ada teman bicara, tapi ini....menemukan 1 hal yang beda. Gembira.
Tidak lama kemudian, kami menyudahi liputan dadakan. Yup, polisi, dengan sejumlah alasan, melarang untuk ambil gambar. Sebenarnya di TKP, ada juga seoran
Segera Am dan aku kembali ke Menara Jam Gadang, dan bertemulah kami dengan teman-teman wartawan lainnya. Ngobrol lagi dan lagi, plus bonus kuaci dari Satlantas yang ada di sekitaran jam Gadang. Berbagi pengalaman. Dan tentunya sesi foto-foto. Untung ada teman fotografer dari Antara.
Dan seperti biasa, komentar pun muncul, saat mereka tahu, aku melakukan perjalanan keliling Sumatra Barat seorang diri. Nekat, ucap mereka. Tapi, mereka pun ucap kata salut, aku pun merona. *gubrak.
Yeaaaah, aku seneng bertemu dengan teman-teman seprofesi, setelah sekian hari mengaku sebagai karyawan asuransi pada tiap orang yang bertanya. Upz.
Dari obrolan standing party dengan kuaci itulah, aku ditawarkan untuk berkunjung ke Solok. Mmmmmmmh tawaran yang menggiurkan. Berat untuk ditolak. Apalagi kemudian mendengar Batu Sangkar. Serasa ingin tetap berada di Sumatra Barat. Tapi, meski backpacker yang bnlindtraveller, aku harus sadar waktu dan disiplin waktu. Ini adalah hari terakhir aku di Sumatra Barat, dan Bukittinggi adalah kota terakhir. Dari Bukittinggi aku akan lanjutkan perjalanan 6 jam ke Pekanbaru, untuk istirahat dan kembali ke Jakarta pada minggu sorenya. Dan yang aku tahu hanya ada travel dari Bukittinggi ke Pekanbaru, dan itu dimulai pukul 3 sore. Jadi aku nggak berani macam-macam.
Sisa waktu di Bukittinggi, aku manfaatkan dengan berkeliling ke sisi kota lainnya. Namun, kali ini,
aku melanggar komitmen untuk mendapatkan persinggahan terakhir sebelum lanjut ke Pekanbaru. Jadi, jika membentang garis lurus, dari Bukittinggi ->Pekanbaru itu ada kabupaten yang memiliki keindahan alam luar biasa. Jadi, ringkasnya, daripada habisin waktu berjam-jam di dalam mobil travel, baiknya aku potong waktu perjalanan dengan menyusuri jalan, menghemat waktu sekaligus memanipulasi jadwal. Segera ku lanjutkan perjalanan ke Payakumbuh ke Lembah Harau. Yihaaaaaaaaaa
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 komentar:
Post a Comment