Friday, August 29, 2008

bel memoria in tokyo

Butuh lima tahun untuk kembali bertemu dengan mereka. Masih ingat banget ketika Miho nangis di pelukanku saat detik perpisahaan di Terminal Piazza Del Gramzi, Siena. Dan masih ingat pula ketika katakan kepadanya. "Ci sono sempre le possibilita nel nostra vita". Dan senin malam, 25 Agustus 2008 pukul 20:30, ucapan itu kuperdengarkan lagi ke Miho. Tak butuh waktu lama untuk Miho mengingatnya. Sisanya, hanya tertawa, terdiam, tertawa, saling diam, saling liat. Hanya itu yang kami lakukan sepanjang pertemuan kami. Ah, bagaimana perasaan ini tidak cemas. Malam pertama pertemuan ku dengan Takeshi gagal coz cuaca Tokyo tidak bagus. Sehingga, ia memutuskan untuk bertemu denganku keesokan harinya, dengan mengajak Miho. Takeshi yang tinggal dan bekerja di Tokyo sangat mudah bertemu denganku. Tapi, Miho, butuh waktu satu setengah jam perjalanan menuju Tokyo. Coz ia tinggal di Hiroshima.
Takeshi semakin membesar, sementara Miho yang kini berusia 24 tahun makin sintal dan seksi. Ia paling manja yang ku kenal selama kami tinggal di Siena. Dan binar matanya masih yang sama. Sementara Takeshi, lebih kalem. Banyak yang berubah. Ku akui itu. Tapi, aku benar merasa beruntung bisa kembali bertemu dengan mereka. Berpelukan, cium, pelukan, senyum, pelukan, saling tatap, dan berpelukan. Sebuah momen di mana kata-kata sudah tidak penting lagi. Dan 35 menit itu pun usai.

0 komentar:

Powered by Blogger.