Saturday, January 26, 2013

Sulawesi pertama kali (Part 1)

Bisa jadi kali ini adalah rencana perjalanan yang membuat aku labil. Tiket Jakarta - Kinabalu yang telah ku beli hampir setengah tahun lalu, batal ku gunakan. Alasannya, karena kurang dari sebulan, aku belum juga dapatkan tiket yang terjangkau. Tiket balik dikisaran 350 MYR. Padahal tiket ke Kinabalu saat itu ku beli di harga 150K IDR.
Bukan aku kalau tidak bisa utak-atik rute, meski harus menggunakan connecting flight, ke KL kemudian Jakarta. Atau ke Singapura kemudian Jakarta. Atau ke Penang terus ke Jakarta. Tapi, lagi-lagi buntu. Harga tiket masih diluar jangkauanku. Kalau dihitung-hitung, yah, sama aja, 400 MYR. Rugi menurutku. Logis.
Belum kelar urusan tiket, aku juga utak atik urusan hotel. Nah, hotel yang aku gunakan selama di KK pun (Kota Kinabalu) tidak strategis, jauh dari pusat kota. Memang sih, disediakan shuttle bus. Tapi, urusannya jadi ketergantungan. Jadwal pun terbatas. Well, meski dapat harga yang super murah pun, aku, pada akhirnya batal menggunakan. Utak atik waktu, durasi perjalanan. Ga masuk di logika ku. Walhasil, perjalanan ke KK pun aku merugi. Nominalnya berapa? 450K IDR. Aku putuskan dan tekad bulat, batal, agar tidak merugi terlalu besar. Cukup lah. Dan aku kemudian bersiasat. Kemana?
Sabang? Beuh, waktu kian menipis dari jadwal cutiku. Kurang dari sebulan. Belum riset, belum buat itineraire. Panik.

Dan Sabang? Pasti mahal tiket return-nya. Dan benar saja, 1,8 juta IDR. Gokil!!! Begini nih, kalu travelling ke negera sendiri. Mesti pinter2 atur bajet. Ga bisa pergi sesuka jadwal. Kelar urusan tiket, belum tentu kelar urusan perijinan cuti. Itu sebab, aku harus benar-benar bisa atur perjalanan, baik dari segi bajet, destinasi, dan lainnya, agar cuti tidak buang percuma. 1,8 juta IDR itu baru tiket aja yah, belum akomodasi plus makan. Mau utak atik rute lagi? CGK - KUL - BEJ - CGK? Kian mahal. Batal lah ke Sabang.
Entah angin apa yang membawa pikiranku untuk ke Toraja -> Sulawesi Selatan.
Sumringah lah, nih, senyum. Kenapa? Karena aku belum pernah injakkan kaki ke pulau ini. Oke, ini rute pilihan terakhirku yang kuputuskan kurang dari 2 minggu saja. Yup, 2 minggu saja. Tanpa basa basi, aku pesan tiket online, dan dapat harga bagus. Bersyukurlah.
Perjuangan selanjutnya? Bukan membeli tiket pulang, tapi justru aku riset, dan itu aku lakukan tiap hari. Catatan perjalanan dari traveller sebelumnya ke Toraja, aku kumpulkan dan kemudian aku modifikasi sesuai dengan kemampuan dan bajetku. Pilihan transportasi pun aku cermati, naik bus atau sewa kendaraan. Bus memang super ekonomis, tapi konsekuensinya, aku tidak bisa berhenti sesuka hati. Karena kali pertama ke Sulawesi, maka minatku bukan hanya pada tujuan akhir - Toraja, tapi juga kota-kota besar yang menuju ke tujuan akhir ku itu. Setidaknya dengan sewa mobil aku bisa singgah, meski sesaat. Ya, foto-foto, atau regangkan tubuh, yang tidak bisa ku lakukan di bus.
Toh, memang ada enam kota besar sepanjang perjalanan ke Toraja. Sayang kalau dilewatkan. Dan, memang, ini menguras bajet yang tidak sedikit. Tapi, mari kita utak atik urusan uang.
Yang jelas, aku mendapatkan keberuntungan dengan harga tiket MKS-CGK potongan harga 50%. *kalem.
Bajet tiket aku sisihkan. Untuk penginapan pun aku akhirnya memutuskan untuk surfing, atau numpang di teman via jejaring couchsurfing.org. Alhamdulillah, aku mendapat 3 malam. Kalau itung-itungan hotel kelas melati, 150K IDR kali 3 saja sudah 450K IDR. Nah, potongan tiket pesawat, plus alokasi akomodasi itulah yang kemudian aku gunakan untuk penuhi bajet sewa mobil. Kelar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Powered by Blogger.