Saturday, July 30, 2011

Selfhealing

Bangun tidur langsung nenggak sereal, sebenarnya bukan sebuah bentuk pencitraan. Rutinitas yang mulai ku lakukan sejak awal pekan ini. Begitu pun halnya dengan jalan di titian peraga (treadmill) sepanjang 5-6 kilometer. Dua hal itu semata-mata karena ingin hidup lebih sehat, dengan bonus susut lemak tentunya ahahahah. Yup, aku kembali termotivasi untuk menghargai tubuh. Rasanya sudah cukup berat, ehem lom juga berat sih, kalo aku bandingkan dengan mereka yang super.
Saat pujian datang, aku kian termotivasi. Rasanya, ingin mengatakan, 'aku ingin lakukan ini, karena kamu yang minta'.
Tapi, kesan itu nyatanya tidak tepat.

Wednesday, July 27, 2011

Terima kasih, Mami! *peluk

Baru tiba di kantor 7:30, kakak perempuan pertamaku, telepon, kasih tahu kalau Mami sudah ngga ada. Aku tutup langsung telepon itu, dan nangis.
Ada sesak dan sesal. Karena malamnya, aku kepikiran ke Mami. Punya keinginan untuk foto bareng. Aku cuma punya foto bareng saat aku masih usia 6 bulan. Keinginan untuk foto bareng, juga sebenarnya pernah terjadi, beberapa bulan sebelum kakek ku meninggal, dan sesal, karena tidak pernah terwujud.
Jam 8 pun aku segera meluncur ke Menteng, karena aku dapat kabar, Mami akan dimakamkan jam 10 pagi di Tanah Kusir. Beruntung, pagi itu, jalan cukup bersahabat. 45 menit kemudian aku tiba di rumah Mami yang di Menteng. Prosesi kebaktian tutup peti masih berlangsung. Aku segera masuk garasi, mencari pintu samping dan masuk ke ruang tamu, untuk kemudian berdiri cukup lama.

Monday, July 25, 2011

Dieu

Aku korbankan perasaanku untuk org lain, tapi ku harus hapus air mata ku sndiri. Ku beri bahuku untk keluh orang lain, tp ku harus mengemis tiap kali jatuh. Sementara, ku harus pake topeng yg ga bkn ku nyaman, semata2 agar mereka nyaman padaku.
Dan malam ini Tuhan beri aku tanda, ada jalan dan ada nilai yg ditempuh dan dimiliki oleh seseorang untk memaknai apa yg dihadapinya. Bernilai dan kuat untk org lain. Dan sesungguhnya aku jauh lbh kuat pada tiap sekam yg menghajarku. Bukan karena topeng yg kupakai.
Tuhan berbicara, menjawab air mataku malam ini. Ada orang yg ditakdirkan untk kuat demi orang lain yg lemah.
adhie's #TselBlackberry®

Anugrah

Cuma bisa diam meski persoalan membelit. Tapi, masih bisa senyum sambil mata berkaca-kaca, karena merasa tak berhak diriku menyusahkan hati. Lapang dada. Terima apa adanya. Dan berbagi. Menjadi manfaat untk orang lain.
Jika tak punya materi, maka biarlah hati dan kata2 yg digunakan untk melepaskan penat mereka yg butuh.
Jika pun hati tengah galau, gunakan saja tenaga, dan gerakan otot bibir untk senyum. Binarkan mata.
Seberapa pun pedih kita, yakin lah mereka yg dtg k qta untk mengeluh, adalah berkah dan petunjuk, kalo qta masih beruntung. Hati qta dibutuhkan.
Dgn cara ini, tak hanya mereka yg terobati, namun qta juga telah memenangkan hati.
Anugrah itu datang dgn caranya sendiri.
adhie's #TselBlackberry®

Saturday, July 23, 2011

Tuhan

Tuhan, Kau ikat aku dengan garisan hidupku, agar aku taat pada-Mu. Namun, Kau juga bebaskan pikiranku, agar aku mampu menyikapi garisan hidupku.
Dan saat ku lelah pada keyakinanku atas Mu, Kau beri aku airmata sesal, karena tlah meragukan kuasa Mu. Selalu Kau tuntun aku dengan berkat intuisi. Kau jamah aku dengan beragam rasa kehidupan. Kau kuatkan aku dengan ketidaksempurnaan. Kau buatku berkaca saat ku menyesali apapun, berkaca pada jernih air mata. Kau ajarkan kasih dengan cara-Mu.
adhie's #TselBlackberry®

Relung (Part 8)

Dia tahu sekali cara memanipulasi pikiranku. Pintar sekali merajuk. Dan itu kelemahanku. Dia menggunakan senjata itu. Aku takut luluh.
"Kamu, tuh, jahat. Sadar nggak sih? Kamu datang ada hanya membawa masalah untuk aku. Dan aku sudah selesai dengan kamu. Aku harap kamu paham".
Kenapa aku menjadi terus mengumpat? Ini bukan aku. Ini bukan Bimo. Apakah sakit ini demikian menghujam dan menahun? Sampai aku bersikap seperti ini? Damn....
"Bimo, aku tahu aku salah. Please, maafkan aku, yah."
Kalo sudah masuk dalam tahapan seperti ini biasanya....
"Bukan pengakuan salah kamu yang aku butuhin. Aku dah maafin kamu. Tapi, jangan membebaniku dengan cara kamu seperti ini. Kalo kamu ikhlas untuk tidak lagi bersamaku maka aku juga bisa benar-benar ikhlas. Aku ngerasa kamu belum ikhlas dan aku ngerasa itu".
"Jangan dibahas lagi"

Relung (Part 7)

Aku hanya bisa mengumpat dalam hati. Gelisah seketika itu juga menyelimutiku. Geram pun merajaiku. Lama jemariku tak berkutik di atas keyboard. Tertegun. Bingung.Rasa kangen dan sayang itu begitu menyakitkan aku. Tapi rajutan kalimatnya yang menolakku seperti sebuah tamparan keras.
"Bimo".

Entah dorongan apa yang menguatkanku, meski hanya sebuah kata dari dua huruf saja.
"ya".
Damn. "Kenapa aku harus membalasnya?" keluhku dalam hati. Tekanan begitu dalam yang aku rasakan saat ini. Semuanya begitu bercampur aduk.
"Apa kabar, Bimo?"

Friday, July 22, 2011

Random - (transkrip acc twitter)

Jujur tidak biasanya ku hilang kata-kata. Resah yang kian merasuk ini buatku pilih jadi pendiam. Gamang tiada henti.
Beranjak dari lamunan, terkesan ku mampu. Tapi, jika ku terendap. Relakanlah, ku dapat maju meski ku harus merangkak.
Aku diam tak mengapa. Merajut sisa kembali utuh. Meski sulit, biarkanlah. Aku terbiasa.
Aku ingin meminjam hidupmu. Atau, biarkan aku berada di hidupmu.
adhie's #TselBlackberry®
Powered by Blogger.