Friday, February 27, 2009

Jum'at

Perjalanan dimulai pukul 2 siang tadi. Wuih, sempet bobo siang kurang lebih satu jam usai sholat Jumat. Agak gak rela juga setelah terbangun. Tapi harus balik ke rencana awal hari ini. Upz, ya wez langsung melesat dengan transjakarta. Tujuan pertama Ratu Plaza. Hunting DVD. Cari film mana suka. Berusaha untuk mood nonton film art dan festival, tapi, gak dapat-dapat tuh moodnya. Padahal, wuih, film festival dan art apa sech yang ga gw tonton. Mau nonton dengan bahasa nativ....lanjut. Tapi, sekarang....prefere film yang memang untuk hiburan dan mudah dicerna. Udah ada film-film art dan festival yang dibeli, namun belum punya mood untuk nonton. Sayang lah. Akhirnya dapat satu film Korea dan satu film Prancis.

Wednesday, January 28, 2009

Kamu

Berulang kali aku coba memendam jiwamu dalam-dalam
mencoba untuk pahami dan melupakanmu
menghapus pikiran dari mu yang membebaniku
yang selalu manipulasi benak dan jalan pikiranku
namun....
pesonamu menjebakku

Saturday, January 24, 2009

Meradang

Seperti biasa kamu datang dan pergi
dan aku pun telah terbiasa
terbiasa untuk menahan
dan terbiasa untuk meradang
coba pahami lagi dan lagi
coba berdamai dan berdamai lagi
tapi kamu seolah tak pernah tahu
pun tak pernah menyadari tiap kata yang terucap olehmu
karena tak pernah kamu rasakan itu
karena tak pernah sungguh sungguh kamu berkata
hanya keinginan saja

Wednesday, January 21, 2009

Bravo technologia

Bosan dengan lagu lokal dan terhambat dengan koleksi lagu asing non inggris, akhirnya semalam klik ke www.radiosiena.com. Berharap dapat mendengarkan lagu-lagu italia. Dengan kecepatan akses internet hsdpa/ 3g Flash, rasanya besar harapan mendengarkan siaran radio streaming tanpa buffering. Klik radio on air, than....loading.. radio station call... yamie. Jam 21 waktu Indonesia, while di sana jam 15 sore. On air acara -- kalo di sini seperti --- requesting lagu dan messaging. Kirim2 salam gitu dech.

Saturday, January 17, 2009

So freaky

Bangun jam 7:23. Seperti hafal sudah letak ponsel diletakkan semalam, tangan ini merayap di atas tempat tidur. Di genggam langsung. Than, seperti biasa, tekan etoile dan chiave....on. Sementara mata masih terpejam, meski sudah cukup sadar. Tekan tombol menu...organiseur...applications...n push facebook mobile. Pfuih, dah update saja pagi-pagi. Next....open yahoo mail.....Next.....yahoo messanger. Gubrak. Belum juga bangun, dah langsung ke dunia maya. Off.

Friday, January 16, 2009

Sejenak saja

Tak bisa lagi membaca dirimu
Jauh sudah
Tak lagi ku kenal sosok hangat itu
Sudah jelas kamu ingin pergi
Mudah itu semua terganti dan berubah untuk mu
Dan menghapus hati yang kamu miliki
Mudah itu semua bagimu
Perasaan sesaat
Terbawa emosi sesaat
Hanyut aku karena mu
Hanya merindukanmu yang kini telah semu
Berada di tiap saat dengan bayanganmu
Sudah jelas kini seperti apa aku kini di hadapmu
Hanya sejenak mengisi ruang kosong dan kejenuhanmu
Kala itu, tak ada yang bisa dan memungkinan mengisi ruang itu
Karena ku telah terpilih olehmu
Semoga indah waktu bersamaku yang kamu miliki dulu kamu rasakan
Meski sejenak
Tak ada hak ku atas kamu kini
Karena aku tak lebih dari hanya simpananmu

Jauh

Kamu tau nggak?
Kalo aku masih ingat tiap garis wajahmu yang membekas usai kamu tersenyum
Dan garis itu kian tegas jika kamu usai tertawa
Apalagi aura wajha mu begitu dapat ku nikmati indahnya saat kamu menatapku begitu lekat
Aku kangen itu

Saturday, January 10, 2009

luluh

Itu yang aku rasa
Itu yang mengganggu pikiranku
Perang batin dalam diri yang aku jalani
Berdiri dalam abu abunya diriku
Tapi ku tak bisa
Aku ingin bebaskan hatiku
dari kebohongan yang memasungku
Kebohongan itu hanya menambah luka menuju palung hatiku
dan jujur pada perasaan yang ku miliki adalah jawab dari semua galau
Endapan lara ku sudah berada pada titik nadir ku
Dan ku pun tak mampu kuasai diriku
Aku tak ingin galau ini
kalau aku sendiri tahun jawab untuk hapus galau itu
Aku luluh dan sadar akan keyakinan jalan ini
jalan pada sebuah kenyataan kalau kamu pun ingin
Ingin kangen dan rindu itu
Kenapa haru ada aral tinggi yang melintang
karena itu tak ada
kalau tanpa nya pun kamu mudah melangkah dan memelukku
meraihku
Aku juga ingin indah
Aku juga ingin kamu indah denganku
Masih ada ruang itu untuk kamu
Biar kan hati kecil mu yang berkata jujur
dengan kasih yang kamu miliki
Bila rasa ini adalah juga rasamu
mau kah kamu? dan membiarkanku menjadi lelakimu
Meski semua telah terjadi

Lelaki untuk mu

Kalau cinta masih ada saat ini, kenapa harus munafik
dengan meredam cinta yang kita punya
Tak ingin ku kubur itu semua jika kamu juga merasakan yang aku rasakan
Dan pertarungan batin yang ada tak mungkin juga aku kalahkan
Karena aku ingin terus berjuang untuk perasaanku kini
Perasaan yang juga ku yakin kamu masih ada untukku
Karena aku ingin menjadi lelaki mu

Monday, January 05, 2009

bedtime stories

Kalau memang bahagia yang harus aku raih dari bawah lagi harus dengan cara seperti ini, maka aku lebih memilih ini
Memilih ini meski tidak menyenangkan dan menyesakkan
Aku hanya bisa mengenang sebuah keindahan waktu yang pernah ku jalani dengan mu
Senyummu, wajah masam mu, dan dingin tatkala kelam menyelimuti aura wajahmu
Entah kenapa aku bisa baca garis wajah duka yang tiap kali menyelimutimu
Bahkan berat suaramu ku yakin ada yang membuatmu galau
Berat bebanmu seakan ku ingin bantu untuk ringankan, meski ku tak tahu mampu kah aku
Kala malam bergelayut pun
Kala mata berat untuk terbuka
Kala lelah telah begitu terbebani sekalipun
Masih ingat tatkala mengamati gelisah mu tatkala dirimu menyimpan getir dalam senyummu
Sudahlah, kamu masih begitu indah untuk dikenang, sayang

Sunday, January 04, 2009

die

Biar ku sembuhkan diri dan bangkit atas keterpurukan aku
dan tidak mudah
Biar ku pergi dan menghilangkan luka
meski ku tak bisa
aku jatuh dalam dilema
dan aku sudah tidak temukan aku lagi
asa yang tiada dari hela nafas yang tercekik
terbaring
dan menerawang
gelap
dan menangis
jatuh
rapuh
tawa hanya semu yang tertinggal di belakang
kosong
dan ku ingin nikmati itu semua seorang diri
tanpa siapapun
hanya aku

Friday, January 02, 2009

Noir

Mestinya ku tahu dan menyadari dengan semu yang kumiliki,
Mestinya sudah ku ketahui juga jika jelagah ini begitu kelam menuntunku
Beragam warna yang ada di depanku sebenarnya hanya kamuflase dari jelaga itu
Hitam, tidak lain
Dan bukankah, seindah apapun warna itu, akan hitam juga akhirnya
Hitam yang kudapat, tidak lain
Dan dalam kelam pun pada akhirnya aku harus berjalan
Sendiri
Dan aku tak bisa
Mestinya sudah ku ketahui itu sejak dulu
Dan ketika ku bertemu satu persinggahan, akankah mudah bagiku menelusuri
Sengaja memenjarakan diri
Meski ku tahu ku mampu terbang jika ku mau
Pergi
Jauh
Mencari jalan yang tidak berujung dan bebas
Terbang, namun jatuh karena kerapuhanku juga
Powered by Blogger.