Monday, September 29, 2008

ben pagato?

Puasa menjelang hari terakhir. Jangan tanya kualitas puasa ku tahun ini. Banyak yang Tuhan sudah beri ke aku, tapi sebaliknya. Tapi banyak pula yang tidak kumiliki lagi di bulan puasa tahun ini. Tahun ini, sepanjang perjalanan sejarah, aku tidak buka puasa dengan teman-temanku. Baik itu buka puasa di luar, apalagi di rumah yang memang biasa aku adakan, sebagai ajang reuni kecil2an. Sudahlah, hidup sudah banyak yang berubah. Prioritas sudah sangat dimatangkan. Dan buka puasa sudah bukan lagi milik kami dan bukan prioritas kami. Well, banyak hal yang kupikirkan, tapi banyak pula yang diacuhkan dan dianggap angin lalu. Ada pula sejumlah kebahagiaan yang kumiliki, tapi aku masih inginkan kebahagiaan lain. Tak jarang, aku paksa diriku berpikir keras untuk raih kebahagiaan lain itu dan menampik banyak kebahagiaan yang telah aku miliki sebelumnya. Ada kala di mana aku rasa penat menggunung meskipun aku tahu benar cara lari dari penat itu. Mengasihi bahkan mengasihani diri. Aku masih inginkan itu. Tak kuasa melepas, tapi juga tak kuasa merangkul. Aku coba berdamai dengan diriku. Dan biarkan mengalir apa adanya aku. Ah, apa lagi yang kuinginkan? Hanya inikah yang aku bisa lakukan dengan rutinitasnya? Tanpa aku pernah bisa mengukur apa yang bisa lebih kulakukan. Atau aku dibiarkan tak bebas mengukur kapasitasku. Aku ingin lebih dari yang aku punya. Salah? Dan mengapa aku harus dan merasa perlu melihat orang untuk apa yang ku ingin? Akankah mereka melakukan hal yang sama? Aku tak ingin lebih banyak mengumpat lagi. Diam dan lakukan saja!!!

Tuesday, September 23, 2008

cuore

Mi fa schifo!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Vorrei scapare dove potro stare in pace

Sunday, September 21, 2008

uzbekishtan

Tiga orang sahabat dalam kurun waktu satu bulan ini kembali hadir. Masih ingat kisah Takeshi dan Miho dengan pertemuan di Tokyo akhir Agustus? Kali ini kembali terjadi. Meskipun tidak bertemu secara fisik, namun ‘pertemuan’ ini membekas juga. Alisher Abdusalomov, cowok Uzbekistan ini adalah sahabat karib ku saat mengenyam bangku di Unistrasi empat tahun lalu. Sebagai pegawai di UNDP dinegaranya, layaklah dia travel ke sana kemari dengan mengemban tugasnya. Plus pengetahuan bahasa yang tidak diragukan lagi. Terakhir aku dengar kabar, bahwa ia baru saja dari Turki. Namun tidak berkesempatan untuk bertemu dengan Ozge dan Zaliha, dua cewek Turki, teman kami juga. Nah, ketika mengambil kuliah master di London, ia pun bertemu dengan cewek asal Indonesia. Entah apa yang terlintas di benaknya. Kesempatan pertemuan itu ia gunakan untuk menitipkan sesuatu untukku melalui cewek itu. Grace au technology, aku pun dimintanya untuk mencari nama cewek itu lewat search engine di facebook. Cukup lama dan bahkan sempat give up mencari nama Betty Yolanda. Dan akhirnya, nama itu pun muncul di search engine Facebook. Mizz u a lot, Al. Dan foto ini adalah foto terakhir pertemuan kami di bandara Fumiciono, Roma, Italia. Teman terakhir yang bisa aku temui sebelum lepas landas. Bersama Alisher, Zagi, Egle, Virgie, Miho, dan Aku. Kalau sudah seperti ini, kapan bisa bertemu lagi dengan mereka? Dari secarik kertas itu ku tahu kalau ayahnya udah nggak ada. N Alisher sempat merasa jatuh karena kehilangannya itu. Tapi gak butuh waktu lama hingga dia bangkit lagi dan kemudian mengambil master di Inggris, di mana ia kemudian ketemu Yolanda. Dari alisher, aku mendapat panggilan baru ‘ADIDAS’ eheheh yang kemudian ditiru oleh teman2 lainnya. Dan dari Alisher yang paling aku ingat adalah ketika ia sedikit bernada agak tinggi memperingati ku untuk tidak menyentuh minuman beralkohol. - Guyz, gw emang ‘bersih bgt’ waktu di Itali - . Alisher bilang, “kalo lo mau tetep jadi temen gw, gw gak mau n gak suka liat lo minum anggur atau bir”. qqcosa e sempre cambiato, ma io sono sempre stesso. la storia che avevamo scritto mai cancelatto. esisteva sempre.

Sunday, September 07, 2008

true viaggi: 4th stape Pati

Last night at Pantura. Setelah berputar cukup lama di Semarang, akhirnya memutuskan tidur di Santika. Itupun harus kembali tersesat mencari jalan A Yani, terusan Pandanaran lepas Simpang Lima dari arah Tugu Muda. Lost in Semarang. Wex. Cukup dua hari lah bermalam di Santika. Dan Ajaib dengan ID, penginapan pun dapat diskon, meski tidak kalah banyak diskon dari kota-kota sebelumnya. Cukup 15 persen, lebih kecil dibanding Hotel Prima yang 50 %. Kalo Plaza hotel gak tahu lah. Berharap dapat tidur nyenyak n ingin bangun agak siang sedikit, nyatanya gak terkabul. Serangan serangga gak henti di sepanjang malam. Wex, ku pikir hanya semut, nyatanya, runtuhan rayap yang memenuhi bagian bawah bantal. God. Gila, jadi semalaman aku tidur bersama ratusan rayap di hotel ini. Tanpa banyak komentar, aku pun complain ke hotel n belum sempat aku beri keterangan banyak, gak tau nya room boy dah tahu kejadian itu. Jadi.....sebagai kompensasi aku HANYA dipindahkan kamar dari 227 ke 107. HANYA DIPINDAHKAN KAMAR. Padahal dari yang ku tangkap pembicaraan dengan room boy, kejadian runtuh rayap itu sering terjadi. La wong saat aku bilang, yah udah tolong bersihkan, saya keluar sebentar. Justru roomboy menyarankan untuk pindah kamar, takut kamar 227 keruntuhan rayap lagi. JADI.....MASALAH NECH TIDUR DI SANTIKA. Apa yang menarik di Semarang? Keramaian simpang lima yang dari tahun ke tahun memang menjadi trademark. Duduk lama di waktu hampir tengah malam di depan McD Citraland. Nggak ada yang menarik. Pulang ke hotel naik becak 5 ribu. Pfuih, meski masih menyisahkan satu dua pekerjaan lagi, tapi setidaknya kota kabupaten tujuan akhir liputanku sudah kulakukan. Bisa dilihat ekspresi muka ku, kan? Sono cosi felice di poter finirlo. Esok siang perjalanan kembali ke Jakarta. Akhirnya. Sejalan dengan kepulanganku, permasalahan yang mendera sejak awal keberangkatan secara otomatis sudah teratasi. Seperti ada keajaiban. Batere hp yang drop a.k.a ngadat, sudah kembali normal. Dan yang paling penting adalah vibratenya berfungsi kembali. Internet yang sempat nge-drop pun kembali normal. Hanya saja, flashdisc harus aku korbankan sementara waktu karena terinfeksi virus. Mungkin virus yang terbawa saat aku print materi di hotel2 sebelumnya. Yah, sudahlah, bukan materi yang terlalu penting. Jadi ingin segera balik ke Jakarta. Berasa banget lama berada di luar Jakarta, itu pun yang tidak stay menetap di satu kota tertentu. Jadinya.....

true viagi: 3rd etape SMG

Sudah di Semarang dan rencana awalku gagal. Hanya empat kota yang bisa ku garap di hari ketiga ini, jalur Tegal hingga Batang. Weleri dan Kendal, aku garap saat perjalanan pulang saja. Dan di hari ke empat ini, biar aku fokus di Semarang dan sekitarnya, termasuk Demak, Kudus, dan Pati. Minggu aku koordinasi lagi dengan teman kontributor daerah. Semoga saja besok bisa berangkat lebih pagi. SEMOGA SAJA. Aku sebenarnya coba untuk disiplin saat penugasan ke luar kota, tapi nyatanya, semua keinginanku harus bisa didamaikan dengan keinginan yang lain. Aku gak mau ngomongin ini. Capek. Je suis tres decu avec eux. En fait, on pouvait partir plus rapid, parce que je sais bien que on avait besoin plus de cinq heureus pour l’arriver en outre ville. Mais pourquoi ils etaient paraseux. Et pour dimanche, on a organise a partir de cette hotel pres de matin pour qu’on ais bcp de temps pour rester dans cette ville. Mais.....quand on le temps, ils ne l’utilesent bien et sortent tjrs toute la nuit. Ce jour n'etait pas parfait pour moi!!!

Saturday, September 06, 2008

true viagi: 2n etape in Tegal

Maunya bangun lepas jam sepuluh. Tapi apa daya, jam setengah tujuh aku dah bangun. Sementara semalam aku baru bisa tidur jam setengah satu. Sempat beli rokok di warung depan hotel. Cuma hisap sebatang aja dan itu pun gak sampai tandas hingga puntung. Materi dari brebes aku dah terima dan aku dah re-edit lagi. Coz naskah dari temen kontributor cukup panjang menggmbarkan kondisi Losari dan Brebes, jadinya aku pecah saja. Cukup lumayan untuk menambah materi ROAD TO HOLIDAY TRAVEL di pantura ini. Sementara koordinasi dengan teman kontributor lainnya juga sudah aku lanjutkan. Well, mereka sangat membantu peliputan bagi orang yang benar-benar buta tentang pantura. Semoga hasil akhir yang aku sampaikan dari materi yang mereka berikan tidak mengecewakan. Aku yakin banget kalo mereka dah benar-benar kerja keras. Dan aku merasakan itu langsung, tatkala seharian cari data di banyak kota sepanjang pantura jawa barat. STANCO. Batere hp-ku lobet. Jam setengah sepuluh dah bertandang ke mall grage ehehehe. Dengan menumpang becak dari depan hotel. Berlalu lah aku ke mall terbesar itu. Cuma pake sendal jepit aja dengan pede-nya masuk n langsung merambas ke counter hp. Cirebon masih menyisahkan keluh di permulaan hari keduaku. Star jam satu siang. Masih bloquer dans ma tete. Pfuih. Urusan mencari informasi dengan berbenturan garis hirarki yang pada akhirnya membuatku ueneg buanget. Gak perlu kujelaskan ditail lah siapa yang ku maksud. LOT ke empat di pertigaan pintu tol kanci pun usai. Pfuih. Lega rasanya cirebon berhasil kutaklukan. Perjalanan ku lanjutkan ke Losari dan Brebes. Dan saat ku posting blog ini, aku sudah berada di hotel Plaza. Akhirnyaaaaaa.....bisa lempengen badan. Avevo un miracolo che la batteria del mio telefonino funzianato bene!!!! Finalmente.

Thursday, September 04, 2008

true viagi: 1st stape pantura

Wex. Gila banget. Aku tuh yang hanya bisa diam dan berusaha untuk tampilkan senyuman andalanku, tatkala project leader road to holiday travel memintaku untuk incharge sepanjang jalur pantura for 6 days. Ada ape??? Bukan karena aku gak mau mengambil penugasan ini, tapi karena sebenarnya liputan ini, yah, gak mesti dadakan, kan? Apalagi ini adalah penugasanku diluar penugasan kebiasaanku dan kebisaanku. Aku butuh riset dan data. Sementara, sepanjang jalan pantura itu ada sejumlah kontributor yang harus bisa dikoordinasi untuk liputanku. Okelah untuk yang lokasi jauh di luar jawa barat, akan banyak kontributor yang membantu. Nah, permasalahan utama ku adalah, aku nggak sempet untuk koordinasi untuk teman kontributor di kawasan cikampek dan sekitarnya. Hasilnya? Lihat aja dech sendiri gimana. Pulaaaang heheheheh

Hari pertama berat banget. Meski aku nggak mau menambah alasan coz aku puasa di hari pertama ini. Tapi lebih karena persiapan yang kurang matang dan berimbas akunya yang tidak fokus pada data yang aku tampilkan untuk viewer. Aku nggak mau kelihatan bodoh lah. Lagipula, aku seneng juga lah dipercaya untuk garap liputan khusus menjelang lebaran ini. Selain untuk pembuktian diri, sekaligus ajang foto-foto obsesi di kota-kota pulau jawa hauahuahahahha....(guys, gw gak sedih2 amat kok, it so fun. Bener dech. Liat aja pics GW!!!!) Capek? Ya iyalah. Aduh munafik banget kalo bilang gak capek. Namanya juga kerja. Tapi yah itu tadi, ada aja yang bisa aku manfaatin dari keadaan ini. Ada sisi fun. Tapi jangan kemudian, ada yang beranggapan, aku lagi-lagi dapat yang enak terus. Wish you were here. Tinggal bagaimana kalian melihat sisi lain dari yang dijalani sekarang. Pfuih. Kalau kalian beranggapan seperti itu, yah, berarti kalian yang bermasalah pada diri kalian sendiri.

Powered by Blogger.