Saturday, December 31, 2005


Detak luapan langsung kurasa ketika ku menginjakkan kaki ke luar rumah. Woi, itz new year eve. Tidak heran, keriaan sudah tampak sejak mulai sore ini. Sepanjang perjalanan tadi banyak kulihat tradisi tahun baru. Apalagi kalau bukan trompet dan mmmm jagung serta ayam bakar. Well, masing masing punya cara sendiri untuk merayakannya. Seperti suasana 200 meter dari tempat aku posting blogger ini, sekumpulan pria, dengan sebotol anggur, bergoyang dengan iringan musik dangdut. Ku pikir masih terlalu sore untuk sekedar mabuk. Lagi lagi aku cuma bisa bilang, masing masing orang punya cara sendiri. Malam ini, setelah seharian di rumah, aku akan melewatkan malam tahun baru ini bersama rekan kerja ku di selatan jakarta. Cukup jauh. Tapi, sekedar cari suasana baru. Dan tak perlu mengisinya dengan renungan apa yang telah terjadi lewat setahun lalu. Tak banyak catatan yang aku buat. Sengaja. Meski sebenarnya jika ku ingin, tak cukup waktu untuk bercerita. Apalah.
Who am i??? Cukup menjadi bagian kecil dalam hidup yang pernah ku jalani. Lagipula, apa yang terjadi pernah terjadi pula dengan banyak orang.
Mungkin detail yang terinci yang diinginkan banyak orang. Sekedar membanggakan diri? Nopz!!! Aku cukup dengan apa yang aku miliki. Dan aku bangga dengan diri aku sendiri. Yang jelas, dengan segenggaman harapan, kan kujalani semuanya di tahun 2006. Dan ku hanya ingin bisa berdamai dengan diri dan hatiku. Happy New Year, Guyz!!!

Friday, December 30, 2005



"If you truly want honesty, don't ask questions you don't really want to answer to."

thanx God is friday!!! tapi belum pula punya rencana untuk pergi.

Thursday, December 29, 2005

setelah siaran pagi, dan setelah tidak tidur semalaman. pagi ini aku online dengan teman seperjalananku. teman ngobrol bandung-jakarta, satu setengah bulan yang lalu. satu hari sebelun usia ku bertambah bulan itu.
walah, sudah lama juga tidak kembali bersua. dan sudah cukup lama pula tidak ngobrol.
masih ingat di kepala, ketika topik pekerjaan menemani kami sepanjang tiga jam perjalanan itu. membunuh waktu dengan berbagi. tak pelak, ketika senja bergulir menjadi malam, dan ketika lampu jalan menerangi malam, semua menjadi tidak membosankan. lewat masa itu sudah, dan kini, masih ada waktu untuk kami kembali memiliki cerita. cerita tetap sama. tak sedikitpun berbeda dengan saat itu. hanya saja, wajahnya sudah samar ku ingat. tapi aksen bicaranya masih. well, meski jujur ku berkata, ku tidak terlalu mengenalnya dekat, dia cukup beruntung dengan apa yang disandangnya. karir dan kehidupannya. dan aku pun cukup beruntung pula. meski tidak akan ada yang tahu seberapa beruntungnya aku kini.
hey, dude, There's a miracle of friendship that dwells within the heart. And you don't know how it happens. or where it gets its start. But the happiness it brings you always gives a special lift. Any you realize that friendship. Is God's most perfect gift.

Wednesday, December 28, 2005

itz my friends b'day!!!

dua tahun lalu, ketika masih berkutat dengan tulisan di sebuah majalah wanita, chef editor pernah bertanya, "apa resolusi kamu di tahun 2003?" well, here i am!!! satu pekerjaan yang pernah ku ingin kubur. kala itu, ketika masih di smp, ingin sekali berlagak di depan kamera dengan microphone, berkomentar banyak hal, memadukan antara pandangan mata dan pikiran.
asal tahu saja, besar inginku, nenek ku bisa melepas rindu tatkala kami jauh. dengan media itu besar harapku, beliau dapat kerap temukan aku. iya. kinipun beliau bisa menatapku kapanpun mau. meski kini, kami telah berbeda dunia.
hampir dua tahun kini, profesi ini kujalani. profesi yang ku pernah kubur dulu. tapi, kemudian ku nikmati tiap perjalanan yang kulalui. bagaimana tidak? ku temui hal baru tiap saat. ku temui beragam karakter orang tiap ku berbicara. ku temui detak suasana tiap ku bergerak. dan itu, tak sebanding dengan yang ku dapat. dan itu tak terbayarkan.
yang ada adalah, aku punya banyak cerita yang bisa aku rahasiakan. cerita untuk kunikmati sendiri.

Voila, ceux-ci ma resolution dans l'an 2006: 1. sois moi-meme 2. defense de fumer. je me mets de ne plus fumer. 3. chercher un bon travail a gagner plus d'argent. de ceux la, je gagnerai plus de 5 millions. c'est possible, hein?

4. obtinerai la bourse d'etudier!!! 5. etudier a l'etranger. n'importe quel ou!!! en italie, en france ou bien en switzerland. 6. j'aimerai bien a etudier le giornalisme della televisione. c'est super!!! au moins, grace a ceux-la, je parlerai dans trois langues dans meme temps!!!

7. d'avoir une belle maison. quand meme, je reconstruirai ma maison.


8. resterai en paix tous les jours avec ma famille.
9. d'avoir un motorcycle, une voiture.
10. et alors..... je penserai toujours pour moi dans ma vie. upz, c'est un secret dans ma famille eh eh eh eh
cool!!!! pagi ini aku berhasil menstalk with my ex- teacher in high school!!! dah cukup lama aku loss contact with him. yang ku tahu belum lepas high school, beliau sudah pergi keluar kota bersama keluarganya. yang ku dengar bahkan, beliau mengajar di sebuah pesantren di daerah cirebon. jauh juga. lepas dari itu, aku sama sekali tidak pernah bertemu dengannya. harapku banyak untuk bertemu. dan pagi tadi. meski pagi tadi nggak banyak yang dibicarakan, at least aku berhasil setelah lepas high school nggak bertemu. iya aku akan ke sana satu waktu. bahkan aku akan
menunggunya kalaupun ia kembali ke jakarta, meski takkan lama.

Menstalk seperti waktu dulu. kalaupun dibilang akrab, ya, kami cukup akrab. lepas beban dan pikiran aku ketika berbicara dengannya. tak ada satupun yang tidak diketahuinya. jelas sudah, ketika ku tahu ia kemudian pindah tugas, aku merasa kehilangan, guru, sekaligus my big brother. ia tidak menyalahkanku dan tidak menghakimi aku dengan apa yang ada di diriku. meski sebenarnya pengetahuan agama yang ia miliki, tidak kuragukan lagi. kalau boleh jujur, apa yang ia jalani dengan apa yang aku jalani, jelas bagai mata uang itu. itulah kenapa, aku nyaman mengutarakan tiap kata yang terganjal dalam cela hidupku. di pembicaraan pagi tadi pun, sempat ia tanyakan tentang bagaimana aku. dan aku pun jawab tanpa sungkan. here i am. segurat tawa ku rasa. well, ia belum pernah untuk menghakimi kehidupanku. "asal kamu jalani dengan baik, so key untuk kamu!"
masa high school itu.....

Tuesday, December 27, 2005

malam ini aku teringat kota kecil itu. kota yang pada akhirnya bisa kutaklukan. bukan hanya kota dan kehidupan itu saja yang bisa aku taklukan, tapi juga kutaklukan diriku dalam keraguan akan ketidakpercayaan diriku kala itu. tidak lama untukku bisa sadar kalau memang tidak ada yang bisa aku lakukan selain berserah diri.menangis darahpun tidak akan merubah keadaan. toh, aku pula dan segala keputusan yang aku buatlah yang membuatku terdampar di kota itu. satu pengorbanan yang harus kubayar mahal.
tapi aku sungguh tak mampu menyesalinya. aku bahagia. tak jarang aku temukan diriku tertinggal, dan ku tinggalkan separuh hidupku di sana. ku tak pernah susah, meski aku pun pernah merasakan betapa putus asanya aku tatkala hanya bubur tuna yang bisa aku makan untuk makan malam dan sarapan. kini, ku berharap untuk kembali.
menemukan kembali persahabatan yang pernah ada. persahabatan yang aku rasa tak bisa kutemui sekarang. kehidupan yang yang tak ku temukan perubahan. aku akan coba kembali. meski aku harus membayar mahal. tapi, aku tahu apa yang aku lakukan. banyak kisah sedih, tapi cerita bahagia itu bisa mengubur semua air mata yang pernah kuteteskan.
dan apa yang aku ku dapat sekarang. pandanganku, semuanya, berkah dari apa yang aku pernah jalani.

Sunday, December 25, 2005


Aku pernah merasa jauh, dan tidak membutuhkannya.
Bahkan ku pernah anggap rumah sebagai tempat singgah saja.
Hingga kemudian kudapati lebih dari itu.
Dan kurasakan lebih belakangan ini. Berkumpul dan tertawa.
Ketika lelah dan sesak, ku bahkan bisa bernafas lega,
Rumah yang tidak berapa luas itu, serasa lebih luas dari yang aku rasa.
dan dapati jiwaku terasa lebih lapang.
Dan rumah yang tidak berapa luas itu pula, ku dapat perkaya batinku.
Kembali disaat aku tersesat.
Bahkan ketika orang orang menolakku.
To the outside world we all grow old. But not to brothers and sisters. We know each other as we always were. We know each other's hearts. We share private family jokes. We remember family feuds and secrets, family griefs and joys. We live outside the touch of time.
Iya, aku masih sakit, dan hati ini masih terluka. meski tidak luka ketika pertama kali. iya, aku masih berduka, dan mata ini masih terus mengalirkan air mata, meski tak sederas ketika pertama kali. tapi kemudian aku coba untuk bisa mengerti kamu, meski aku tak pernah bisa. karena aku memang tidak pernah tahu apa yang ada di benakmu kala menerima, dan entah pula apa yang ada di pikiranmu ketika semua kamu anggap karena ketidaksiapan kamu. ku tidak tahu itu. mungkin kamu tidak akan pernah tahu, karena ku yakin pula, waktu yang ku punya kala itu belum cukup membuat mata kamu melihat caraku memperlakukan kamu. caraku penuhi janjiku untuk tidak kecewakan mu. seperti yang kamu pinta. iya, yang aku tahu kini, kamu datang dan kemudian pergi. kamu buat aku terbang tinggi, melayang, dan kemudian kamu buat aku terdampar ke pulau kegamangan. aku tidak mengerti kamu. mungkin hanya kamu dan alasan yang kamu punya yang terus akan membuat kamu mengerti. tapi, yah, sudahlah. aku sudah penuhi janjiku!
I try to talk to you, but I don't know what to say. I am afraid you don't want me to say anything. So I don't. But inside of me there are words waiting to come out.And tell you how I feel-like how I miss you. And how I love you despite my broken heart.And how I need you in my life. And especially how much I want you.But those words may forver stay in my heart-locked inside.Sometimes I wonder if there are words locked inside you too... but I'll never know.

Thursday, December 22, 2005



"A mother is the truest friend we have, when trials, heavy and sudden, fall upon us; when adversity takes the place of prosperity; when friends who rejoice with us in our sunshine, desert us when troubles thicken around us, still will she cling to us, and endeavor by her kind precepts and counsels to dissipate the clouds of darkness, and cause peace to return to our hearts."

Wednesday, December 21, 2005


Namanya Alexander Abraham. Usianya 3 tahun. Tidak banyak tingkah dan bicara. Cenderung pendiam. Itu kesan yang bisa kutangkap. Ia tinggal dalam kasih orangtua angkatnya. Sejak nafas pertama Abe, tangisan pertama Abe, ia sudah jauh dari kasih sejatinya. Bahkan pandangan pertamanya, justru tatapan kasih orang lain. Dekapan pertamanya, juga dari orang lain.
Yang jelas, Abe tidak sendiri. Masih ada saudara kecil lainnya yang juga dalam kasih sejati lain. Yang pernah ditolak. Dan hadirnya mereka justru dianggap bencana dan ketidakberdayaan. Sebagian menolak kehadiran mereka atas ketidakberdayaan. Ada pula yang lebih ingin mengasihi diri sendiri. Atas nama harga diri dan kebebasan. Bahasa halus dari keinginan lepas tanggung jawab.
Kalau saja ada pilihan, Abe dan kasih kecil lain, pasti akan memilih hangat kasih yang sejati.
"In every child who is born, no matter what circumstances, and of no matter what parents, the potentiality of the human race is born again: and in him, too, once more, and of each of us, our terrific responsibility toward human life; toward the utmost idea of goodness, of the horror of terror, and of God."

Tuesday, December 20, 2005

Pagi tadi kupikir mereka hanya seorang teman. tapi ketika usai kulihat cincin yang melingkar di jari manis kanan mereka. ku yakin mereka adalah pasangan hidup. tak ada banyak bangku tersisa di dalam bus siang itu. pria muda itu mengambil tempat duduk di sampingku, sementara wanitanya duduk persis di depanku. pria muda itu kemudian mengeluarkan air mineral usai mendengar batuk pasangannya. tampak lunglai, wajahnya pucat. wanita muda itu pasti sakit. lengan kiri pria muda itu kemudian memijat bahu kiri pasangannya perlahan. tak tega kulihat cara ini pria muda itu menyentuhnya. ku tawarkan posisi dudukku kepada wanita muda itu. tak berapa lama kemudian, wanita muda itu, menyandarkan kepalanya. terlelap di bahu.
"You don't love a woman because she is beautiful, but she is beautiful because you love her."

Monday, December 19, 2005


LOST IN JAKARTA
i don't like monday!!!!
Pagi ini sengaja bangun siang. alasannya cuma ingin manjain diri, simple . Well, bangun jam 8, terus dengerin NEK, salah satu penyanyi favorit. "Cielo e terra".
ada rencana untuk mailing post pagi ini. Mmmmmh, pagi pagi sudah merasa hidup dengan melihat banyak orang di pasar. Seneng bisa melihat begitu banyak orang. matahari juga cukup bersahabat, nggak terlalu panas. jalan sendiri sepanjang jalan, sementara mata tetap asyik melihat orang.
Usai mailing post, terlintas ingin menuju kantor dengan rute berbeda. kemudian naik bus yang nggak berbeda rute. ku pikir melalui rute ini, penyakit jakarta, bisa dihindari, ternyata...... ya sudahlah nikmatin. tapi entah kenapa justru aku menikmati suasana ini.meski jam sudah menunjukkan pukul 10: 30...ITZ MEAN....yup i am late.
Sampai kantor, useless dan nggak banyak yang bisa dilakukan. Hanya ceck email. dan MEETING harian jam 13:30. selebihnya, wasting time in front of computer. Try to online in messanger. just couple of persons were there. THAN, i sent message offline to my friend. Ngajak keluar bareng after office!!! Nyaris sampai office hour do nothing. Hey, Je sais la consequence.....kerjaan untuk esok hari PASTI bertambah.
Memang asyik kalau mengerjakan sesuatu dengan spontan. Lepas maghrib, aku pulang bareng beberapa teman. sempat bingung mau kemana. Hey, hari masih cukup terang!!!! Akhirnya kami memutuskan untuk makan di menteng. Glek, sop kambing. Jangan protes...itu salah satu menu kesukaanku. After Boyztalk, kami pulang.
Aku berpikir masih ada sedikit energi di tubuh. dan aku memutuskan untuk berjalan sampai lelah. Seperti biasanya.
Lewati perempatan Diponegoro itu.....jadi ingat dengan beberapa teman kuliah yang sering nunggu bus di lokasi itu usai dari Cianjur. Than.....Jakarta ternyata sempit yah....? Teman yang aku kirimkan mesej offline ternyata lagi asik jalan sepanjang kuningan. Hey dude. Nutz. Nggak nyangka. karena kupikir dia juga dah siap lihat NARNIA. Ternyata.....well, boyztalk continue....senang dapat temen ngobrol LAGI.
jalan jalan sepanjang imam bonjol sampai ke thamrin....serasa jalan di luar negeri banget. hehehehe. Ya sudah, akhirnya kami pisah di HI. akupun masih asyik menyusuri jalan merah sepanjang thamrin itu. dan tak terlalu berharap bus menuju rumah segera tiba. lagipula, kaki ini masih bersahabat untuk berjalan beberapa meter ke depan.
Lampu terang itu buat aku menemukan satu suasana baru yang jarang aku temui. Asyik aja. nggak terlalu mahal untuk memperkaya batinku. aku sudah cukup senang hanya dengan berjalan seorang diri. tanpa perlu memikirkan orang yang berpapasan denganku. seperti yang aku pernah bilang, menjadi orang asing di tengah banyak orang. dan sekarang, aku dah sampai rumah. mo istirahat. waktunya untuk memperkaya energi untuk esok hari.
VEDREMMO PER DOMANI

Sunday, December 18, 2005


Love has nothing to do with what you are expecting to get, it's what you are expected to give -- which is everything.

This is for you....

entah berapa hari ini aku malas untuk ke blogger. mungkin karena beberapa hari ini lebih merasa ingin menyimpan cerita sendiri aja. agak egois. dan mungkin juga karena aku juga nggak bisa berbagi cerita ke siapa pun belakangan ini. mencoba menjadi orang asing di tengah banyaknya orang. "I like living. I have sometimes been wildly, despairingly, acutely miserable, racked with sorrow, but through it all I still know quite certainty that just to be alive is a grand thing"

Friday, December 16, 2005


Malam ini hanya bisa menyibukkan diri
meski hari baru saja berganti
coba untuk tidak mengingat lagi
bantu aku
mungkin baiknya aku pergi saja
dan tak perlu paksakan diri untuk kuat
dan tak perlu munafik
dan tak perlu paksakan diri lagi bertahan
pergi
karena sudah tak ada yang mencari
dan dicari lagi
dan...
pagi ini pada lima belas jam ke depan
ketika sudah tidak ada yang ku cari dan mencariku
dan ketika ku sudah tidak punya alasan untuk bisa
lagi berjalan di jalan yang lurus
pagi ini dua bulan lalu
ketika ku suratkan perasaan ini
dan ketika kuberjalan setelahnya
hingga pada akhirnya ku sadari
kalau memang jalan lurus itu tidaklah benar benar lurus
kenapa sulit menjadi orang benar

Thursday, December 15, 2005


je t'ai regardé sans bouger mais, tu me laisse a pleuré quand tu m'as quitté Pourquoi j'étais stupide qui a continué à espérer pour toi? Est déjà je sais que tu n'es pas en effet soucié de moi Et cela, devrait je comprendre Vraiment était malade l'amour auquel cela pas répond. Et dois je n'ai pas forcé si finalement seulement blessé moi Probablement je ne pouvais pas en effet me faire mon bien-aimé. Cela m'a entièrement aimé Mais je désirais si seulement hésitant a été calmé par te cet esprit J'ai seulement continué a espéré tes un jour compris Pas un simple avait compris Comme je avec la sincérité extrême je t'ai aimé

Je ne ferai pas les mêmes erreurs que toi.
je ne me laisserai pas Causer tant de misère à mon coeur
je ne casserai pas la voie que t'as faite,
T'es tombé si durement j'ai appris la voie dure de ne jamais le laisser l'obtenir loin
je perds ma voie
je ne peux pas respirent facilement
Ne peut pas dormir la nuit Avant que tu ne soit par mon côté
Aucun je ne peux pas rêver encore un autre rêve

I need to talk with you again why did you go away All our time together just feels like yesterday I never thought I?d see a single day without you The days went by so quickly cos I thought you?d always be there Maybe I?ll never learn to smile

Wednesday, December 14, 2005


Ia pernah bercerita suatu waktu betapa ia pernah jatuh dan lepas
bahkan pernah pula ia niat untuk berakhir
perlu waktu lama pula untuknya bangkit luka yang pernah ada di dirinya buatku tak pernah untuknya mengalami itu lagi
bahkan ku tak pernah bisa sejak awalpun ku hanya ingin ia lupakan masa lalu itu mungkin baiknya seperti ini dengan biarkan ku saja yang terluka setidaknya ku tahu apa yang bisa buat aku lepas
setidaknya ku tahu bahwa ku pun pernah ada dalam masa masa itu
dan aku pun pernah jatuh dan lepas
mungkin ini yang terbaik baginya karena ku tak ingin ia terluka
dan biar aku saja meski,
ku tak pernah bisa

Oggi e il compleano del mio amico. Si chiama Izzat. Lui e Palestinese. E oggi ha 25 anni??? Dicevi cosi??Ma non lo credo hehehe. Scezando!!! Lui e bravo. Mi ricordo quando ero in Siena. Ogni mattina, dovevamo parlare davante gli nostri amici. Parlavamo sul nostro paese. E tocca lui, era. Con lui e gli altri amici. Noi ascoltavamo la sua storia. La storia e cosi brava. Noi sappiamo che il Palestina non e scomodo a vivere. Ma lui voleva a scapare di cercare una nuova vita. Dove lui andava??? A L?ITALIA!!!! Qua, e si, ha trovato gia. Nella salle di studio, brusquamente, noi non parlavamo. Durante la storia aveva la sua voce. Non c?era niente disturbarlo. Non so, piangevo o non. Piangevamo si!!!! Aveva un designa di un bambino carino. Diceva che questo bambino e per descrivere la mente. La mente di palestinese. Lui e gentille. Mi ricordo sempre quando mi ha consigliato a stare con lui nella suo apartemento mentre aspetando il biglietto l?aereo a Giacarta. Mentre a stare a l?ostello gioventu e abbastanza caro. Alora, buon compleano caro amico. Ti auguro di avere un bella vita in futuro!!!!!

The middle of this week really was annoying. Necessarily two hours to the office. Stall where whatever.

Tuesday, December 13, 2005


hari itu, kepalaku masih pening dan tubuhku masih pula lunglai tapi dering itu buatku terjaga dan suara di ujung buatku lupa yang aku rasa awal pagi di jumat itu kami punya janji tapi dua kali pekan, kami tak pernah tepati meski aku sudah membaca meski perasaan banyak tertanyakan dan... tubuh ini masih pula lunglai tapi kupaksakan untuk dapat jawab atas semua pertanyaan ia menungguku sudah setengah jam lebih awal dari waktu yang mungkin tak bisa kupenuhi awalnya.... aku suka caranya tersenyum dan tertawa aku suka caranya bertutur dan bercanda aku suka menatapnya dan bingkai kaca mata biru itu aku begitu bahagia untuk kata yang terucapkannya segelas jeruk hangat, satu porsi mie ayam kangkung dan aku.....cukup segelas jus tomat dan kemudian..... perasaan ini terjawab ku tahu yang terjadi ku tangkap yang kurasa setelahnya.... ku tak bisa tangkap diriku ku tak bisa rengkuh perasaanku ku tak tahu apa yang ada dibenakku semuanya hilang sore itu ku hanya bisa sesaat rasakan bahagianya dia bercerita selebihnya... ku hanya bercermin, menatap... betapa aku terbuang jalan itu tak mungkin sudah dengarkan aku angin itu juga tak mungkin sudah bisa dinginkan hatiku hanya ada aku cuma aku yang berjalan dengan titik air mata yang tak cukup mampu pula buat sejuk hati selebihnya..... aku tak punya arah dan tak tahu arah mana yang bisa kuletakkan perasaan ini dan bunga tulip itu hanya bisa tersimpan mestinya ku beri untuknya di hari itu dan kini, ku tak tahu apa artinya ku tak ingin ini jadi mubazir bunga tulip itu.... dan empat hari lalu

Aku pernah berusaha jadi yang terbaik untuknya
Tapi usahaku tak mampu buat kami jadi yang terbaik
Mungkin butuh waktu
Tapi ku sadar aku tak punya waktu lagi
Entah apa bisa aku perbaiki dan aku pun harus tersadar kalau waktu buatku sudah tak ada lagi
Masihkah bisa berharap? Masihkah bisa ku bernafas
Jika tiap terjaga di pagi hari saja masih ada sesak masih tersimpan duka dan akupun sudah tak tahu siapa aku
Masihkah hatimu bergerak untuk menerimaku kembali Karena ku masih ada dengan berharap

Monday, December 12, 2005


Sakit hati adalah bukan kesalahan besar tapi adalah kesalahan besar ketika sudah tidak merasakan sakit hati Sadar hal ini tidak untuk selamanya tapi tidak adil kalau perasaan dimainkan begitu saja Kenapa harus ada yang terluka di antara orang yang saling mencinta? Apakah ada pilihan untuk semua ini? Luka lama itu saja belum sembuh benar dan kini ku dapat luka baru Akankah ku mudah untuk berkata.... Hadapi saja atau lupakan saja? Aku yang kini gamang

Sunday, December 11, 2005


Ketika tiba tiba merasa dunia tidak lagi berpihak
hanya bisa berpikir bagaimana mengubur itu
meski sadar tak akan mungkin bisa
meski berusaha untuk menutup mata
meyakinkan diri akan normal adanya
tapi tak mungkin
karena.... ada yang beda kini
karena....
tiba tiba semua menjadi tak lagi indah

hanya bisa biarkan diri ini apa adanya
saat ini
dalam keadaan terus merindu dengan jutaan tanya KENAPA???

Saturday, December 10, 2005


Mendung menggelayut sepanjang perjalananku
Hari yang semakin senja membuat horizon langit bertambah gelap
Sementara titik titik hujan mulai turun
Sedikit dan tak berapa lama kemudian deras
Cukup lama hujan sore ini buatku terjaga dalam berdiri lama
Tak banyak yang bisa kulakukan
Dan ini semakin ku tak bisa buat waktu ku terbuang untuk hujan yang tak pasti reda
Ku berdiri sendiri di antara banyak orang
dan.....
Ibu itu kemudian menggugah hatiku
Ia berdiri tepat di depanku
Ia melepaskan pandangan keberbagai sudut
Kaos yang dikenakan tampak kuyup
Kontras dengan pandangan dengan apa yang ia bawa di tangannya
Sebuah payung
Pandangan kami bertaut
Enggan untukku bertatap lama dengannya
Tapi ku butuh payung yang digenggamannya
Tapi aku pula tak tega biarkannya basah sementara aku pakai payungnya
Lagi.....
Ku tak ingin berdiri lama dalam status tak jelas
Pandangan kami bertaut kembali
Kali ini ada sedikit senyum, tidak seperti sebelumnya
Dia beri aku payung itu dan membiarkan dirinya jalan setelahku
Dia sungkan tatkala kuminta untuk berjalan disampingku
Berjalan di bawah payung yang sama
Dia sungkan berpayung denganku
Kupaksa.....karena ku tak ingin bersikap tega biarkan hujan membasahinya
Sementara ku yakin, masih ada ruang yang cukup luas untuk kami berdua
Cuma itu yang aku bisa untuknya
Aku minta maaf


Benarkah buah kebajikan tidak segera dapat didapat?
Dan haruskah selalu, jalan lurus itu tidak pernah mudah diraih?
LALU....kenapa Tuhan selalu meminta kita berbuat kebajikan di jalan yang lurus?
Sementara??????
GAMANG

Saturday, December 03, 2005


weekend syndrome!!!!
Powered by Blogger.