Tuesday, December 13, 2005


hari itu, kepalaku masih pening dan tubuhku masih pula lunglai tapi dering itu buatku terjaga dan suara di ujung buatku lupa yang aku rasa awal pagi di jumat itu kami punya janji tapi dua kali pekan, kami tak pernah tepati meski aku sudah membaca meski perasaan banyak tertanyakan dan... tubuh ini masih pula lunglai tapi kupaksakan untuk dapat jawab atas semua pertanyaan ia menungguku sudah setengah jam lebih awal dari waktu yang mungkin tak bisa kupenuhi awalnya.... aku suka caranya tersenyum dan tertawa aku suka caranya bertutur dan bercanda aku suka menatapnya dan bingkai kaca mata biru itu aku begitu bahagia untuk kata yang terucapkannya segelas jeruk hangat, satu porsi mie ayam kangkung dan aku.....cukup segelas jus tomat dan kemudian..... perasaan ini terjawab ku tahu yang terjadi ku tangkap yang kurasa setelahnya.... ku tak bisa tangkap diriku ku tak bisa rengkuh perasaanku ku tak tahu apa yang ada dibenakku semuanya hilang sore itu ku hanya bisa sesaat rasakan bahagianya dia bercerita selebihnya... ku hanya bercermin, menatap... betapa aku terbuang jalan itu tak mungkin sudah dengarkan aku angin itu juga tak mungkin sudah bisa dinginkan hatiku hanya ada aku cuma aku yang berjalan dengan titik air mata yang tak cukup mampu pula buat sejuk hati selebihnya..... aku tak punya arah dan tak tahu arah mana yang bisa kuletakkan perasaan ini dan bunga tulip itu hanya bisa tersimpan mestinya ku beri untuknya di hari itu dan kini, ku tak tahu apa artinya ku tak ingin ini jadi mubazir bunga tulip itu.... dan empat hari lalu

0 komentar:

Powered by Blogger.