Thursday, December 13, 2012

Passion is ?

Negara tujuan berikutnya? Negara yang penuh lembah, dan situs sejarah yang eksotik. Aku suka gunung, lembah, pantai, dan laut (dari atas kapal). Belum tertarik melihat kedalaman.
Kalau sejarah, aku suka melakukan pemikiran tentang hal bagus, buruk, dalam tiap pengamatan. Jadi, saat dalam perjalanan, selalu ada bahan untuk didiskusikan dengan orang lokal di tempat tujuan. Tidak semata-mata belanja mata, tapi juga belanja otak, logika, dan hati. Pekerjaan rumah sekali memang. Tapi, ya itu tipikal aku tiap kali lakukan perjalanan.
Jadi, banyak foto saat belanja mata. Banyak cerita saat belanja pemikiran.
Aku suka lakukan itu semua. Seru aja.
Jadi, misi ke destinasi perjalanan itu sudah di rancang karena ingin mengetahu sesuatu.
Pengalaman saat berada di Gunung Padang, aku habiskan 3 jam di atas Gunung nya. Ngobrol dengan petugas jaga. Analisa banyak hal, yang mungkin untuk sebagian orang ya sekedar Gunung. Tapi, aku melihat dari perspektif lain. Dan memang banyak yang bisa dikaji. Tidak hanya menghela nafas panjang saat naiki anak tangga.

Monday, December 10, 2012

Sendiri dan krisis

Sedang berada di sebuah kedai kopi di pusat perbelanjaan di pusat Jakarta. Interior retro dengan terdengar sayup-sayup musik mana suka.
Tidak ada masalah sebenarnya aku berada di sini. Mencoba selalu nyaman dengan keberadaanku sendiri. Iya, benar, banyak orang yang telah duduk jauh lama dariku. Buktinya? Minuman tinggal setengah. Contoh mudah, tanpa perlu tendensi apapun.
Tapi, sayangnya, yang perlu ku cermati adalah bagian ini adalah bagian bebas asap rokok, tapi entah kenapa wanita sejurus didepanku, justru asik mengapit sebatang rokok di antara dua jemarinya. Sesaat kemudian, ia mengeluarkan asap rokok dan merapihkan rambutnya.
Ugh, entah berapa mahal perawatan rambutnya jika kemudian, rambutnya harus kena asap rokok.
Ya sudahlah, saat ia asik dengan sendirinya, maka aku pun asik dengan kesendirianku saat ini. Salah aku rasanya pilih kursi yang justru membiarkan wajahku jadi konsumsi publik. Seberapa terkenalnya aku? Tidak, aku tidak lah siapa-siapa. Dan sejurus kemudian, aku biarkan seluruh ruangan, bau, ku biarkan akrab dengan ku.

Wednesday, August 29, 2012

Pemikiran

Malam ini melayang, itu arti sesungguhnya untuk menggambarkan kondisi tubuh saat ini. Perut mual, kepala pusing, dan merasa bloodpressure. Sepertinya, tiga hari ini, porsi istirahat sudah jauh dari cukup. Makan pun teratur.
Ah, sudahlah, tahu pasti penyebabnya. Begitu banyak faktor yang selalu menganggu keseimbangan emosi. Dan itu selalu menjadi santapan setiap hari. Mestinya memang sudah bisa dengan mudah diantisipasi, tapi, aku juga bukan guru spiritual yang selalu bisa memenangkan hati dan jiwa. Aku justru kerap mengobati sesak dengan asupan oksigen murni.
Aku ngantuk.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, June 24, 2012

Cium Kening Emak

Masih jelas diingatan usai berbuka puasa tahun lalu, aku mengatakan, "Mudah-mudahan sebelum lebaran tahun besok kita umroh ya, Mak", ucapku. Emakku pun mengamini. Kala itu entah mengapa aku begitu yakin untuk bisa berangkat. Padahal tabunganku pun tak yakin pula untuk terkumpul. Namun, lagi-lagi, aku merasa berkeyakinan untuk pergi bersama emak ku.
Meski tidak pula gratis, antrian karyawan yang ingin ke tanah suci pun terus memanjang. Mungkin ini satu jalan keluar dari banyak jalan yang aku dapati. Selebihnya, cuma bisa pasrah. Tak memaksa target. Jika memang akan berangkat, maka Insya Allah pasti berangkat.
Dan tiap kali, mengingat janji itu lagi di hari dan bulan berikutnya, yang ada hanya ketidakpercayaan diri aku yang mempertanyakan niatku, 'Bisa?'
Tapi, kekonyolan apalagi saat aku berucap, "aku nggak mau jalan-jalan ke luar negeri sebelum umroh". Itu aku ucapkan jelang traveling di Vietnam berakhir, per Agustus 2011.
Rrrrrrrrgh

Sunday, April 15, 2012

#Solotraveller 7th Day: off to Sapa

sapa

Terjerembab, Terperosok, Terpelanting


04:30 Alarm berbunyi. Setengah bergeliat, dan setengah bernyawa, aku kemudian jejakan kaki ke lantai dan menuju kamar mandi, bersiap untuk ke kantor. Setengah hati ku lakukan ini, karena  selalu saja aku berpikir kalau terlalu dini memulai hari. Padahal rutinitas ini telah aku jalani sejak 4 bulan terakhir. Dan selama waktu itu pula, jalan pikiranku belum berubah. Membandel.
Ritual selanjutnya adalah memanaskan mesin motor. Menyiapkan helm, kacamata, penutup hidung, sarung tangan, dan jaket. Dan tidak berapa lama, aku pun telah berada di jalan raya.
Aku melepaskan pandangan ke pengendara motor yang perlahan menyesak di lampu merah. Dan kemudian aku berhenti mengutuk diri. Dengan setengah berteriak, "Hey, aku tidak sendiri".
Cukup banyak pula warga Jakarta yang telah memulai hari terlalu dini. Padahal dingin masih menggigit. Apalagi saat motor melaju dengan cepat, maka kecepatan angin yang diterimanya berbanding lurus dengan dinginnya angin yang diterima.
Lalu lintas pagi itu menyenangkan, terutama padat lalu lintas yang jarang ditemui. Lengang, bahkan bisa dikatakan teramat sepi. Setidaknya begitulah pengamatanku selama ini.  Motor ku pun bisa ku pacu hingga 60 KM/ Jam.
Mmmmm, entah sudah cukup cepatkah itu. Tapi, paling tidak, dengan tetap menjaga kecepatan, aku bisa tiba di kantor dalam waktu 45 menit, dengan syarat dan ketentuan berlaku; ban motor tidak bocor. Karena, jika aku telat saja berangkat ke kantor.....mmmm kesabaranku diuji (baca: mengutuk macet).

Wednesday, January 04, 2012

Zobar #Audiobook

Selalu saja ada titik balik yang mengingatkan ku akan hal yang lama aku inginkan, tapi tidak tersampaikan dengan cepat. Bahkan, untuk niat yang satu ini pun, sudah aku inginkan sejak kali pertama menjejakkan kaki di yayasan ini. Iya, aku tahu, jika punya niat baik, maka baiknya disegerakan. Tapi, yap, selalu ada tapi. Aku punya alasan khusus. Bukan juga waktu yang menghalangi. Tapi, ya itu, entah apa yang kemudian sejak satu bulan terakhir, akhirnya aku memutuskan untuk OKE, INI SAATNYA!!!
Powered by Blogger.