Wednesday, January 04, 2012

Zobar #Audiobook

Selalu saja ada titik balik yang mengingatkan ku akan hal yang lama aku inginkan, tapi tidak tersampaikan dengan cepat. Bahkan, untuk niat yang satu ini pun, sudah aku inginkan sejak kali pertama menjejakkan kaki di yayasan ini. Iya, aku tahu, jika punya niat baik, maka baiknya disegerakan. Tapi, yap, selalu ada tapi. Aku punya alasan khusus. Bukan juga waktu yang menghalangi. Tapi, ya itu, entah apa yang kemudian sejak satu bulan terakhir, akhirnya aku memutuskan untuk OKE, INI SAATNYA!!!
Dan mulai awal desember 2011, saban rabu, aku kemudian rutin menjejakkan kaki ke Yayasan Mitra Netra. Dan mulai sejak itu, aku menjadi volounteer untuk membuat audiobook, bagi teman-teman tuna netra. Senang? Yup. Puas? Entah dinilai kepuasan itu dari mana. Tapi, kalau ditanya, apakah aku senang melakukan hal ini, ya, aku dengan tegas menjawab, aku puas dengan pekerjaan ini, meski harus free sekalipun. Untuk mendapatkan kepuasan batin dan kebahagiaan yang aku rasakan saat ini, aku rela kok, melakukan pekerjaan dengan sukarela. .
Tuhan kasih aku suara yang (menurut banyak orang) bagus. Dan aku mungkin hanya punya pita suara untuk bisa saling berbagi, dan pita suara yang Tuhan kasih ke aku, yah, aku berbagi dengan yang sepantasnya, mereka yang tuna netra.
Nggak perlu surat lamaran, aku mengajukan diri via phone, dan kebetulan langsung meluluskan keinginanku untuk membuat audiobook. Yeaaaaa happy, rasanya seperti mendapat pekerjaan dengan gaji belasan juta rupiah. Beneraaaaaan. Nggak bohong.
Dan aku langsung jatuh cinta pada sebuah novel berjudul, "Zobar Jangan Pulang Malam". Menurut staff di sana, novel ini sudah berada pada tangan ke tiga. Maksudnya sudah ada 3 relawan yang mencoba baca, tapi kemudian tidak kembali lagi. Hingga terbengkalai. Entah karena apa. Tapi, salah satu alasan yang aku jelas tangkap, karena novel ini, menggunakan berbagai macam bahasa, salah satunya Perancis. Yeaaaaa. Tuhan kasih jalan kan ke aku.
"Zobar" adalah nama tokoh utama di novel ini. Novel setebal 162 halaman ini, bercerita tentang lika liku perang jaringan narkoba internasional. Zobar yang sudah insaf terpaksa bertemu musuh lamanya yang dibekingi DEA. Untuk menyeimbangi kekuatan, Zobar menggaet temannya agen CIA.
Tokoh-tokoh multibangsa bersalingsilangan di novel ini. Orang Nigeria, Perancis, Inggris, hingga seniman asli Jawa yang ngepos di Bali. Semuanya berawal dari satu titik mula: sebuah penjara di Thailand, yang dihuni tahanan narkotika dari berbagai bangsa.
Nah, yang nulis nih novel adalah Ilham Malayu, penata musik Indonesia tahun 70-an, yang kemudian mendekam 15 tahun di tiga penjara Thailand karena terlibat bisnis narkoba di sana. Tak heranlah, Ilham bisa menggambarkan situasi penjara dengan lancar, juga bagaimana bisnis narkoba berjalan.
Garap audiobook ini, dipaksa juga untuk membaca kesuluruhan isi novel. Uniknya, novel ini kan punya banyak karakter, nah, aku membacanya, diusahakan tidak datar, tapi beneran ku sesuaikan dengan intonasi karakter yang aku perkirakan seperti apa ekspresinya. Susahnya, kalau sudah ada dialog perempuan. Brrrrrr, gimana coba. Kalau karakter beberapa pria di novel ini sih, yah, ku buat agak sedikit-sedikit beda lah. Tapi, karena masih amatir dan coba-coba, maaf jika kemudian tidak sesempurna yang diharapkan.
Sumpah, segera setelah selesai novel ini, aku segera ingin bertemu dengan penulisnya. Envi beneran.
Dan, setelah beberapa kali datang, dan mendekam di bilik studio rekaman selama beberapa kali rabu, dengan 2 hingga 2,5 jam rekaman (sempat mangkir karena kerja), akhirnya audiobook novel ini selesai jugaaaaa. Alhamdulillah banget. Thanx, God. Zobar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Powered by Blogger.