Saturday, April 10, 2010

Relung (Part 5)

Ku hanya terdiam. Ku pejamkan mata serapat yang aku bisa. Tak ingin rasanya membaca jika ku tahu harapan yang ku miliku terpatahkan begitu saja.
Sendiri. Itu yang aku rasa kini.
Rasa itu memang bermain di antara kita dan mengalir begitu saja. Meski aku, kamu sudah mengetahui hati ini telah dimiliki siapa. Dan aku sudah jelas tahu kamu telah dimiliki. Tapi, rasa yang terlarang itu mengalir juga. Perasaan suka, mengagumi, sayang, dan tidak ingin ditinggalkan pun terjadi.
Aku pernah tahu ketika kamu menangis karena takut ku meninggalkanmu. Ku pernah mendapat marahmu tatkala aku mengatakan pergi tanpa sepengetahuanmu.
Powered by Blogger.