Sunday, September 21, 2008

uzbekishtan

Tiga orang sahabat dalam kurun waktu satu bulan ini kembali hadir. Masih ingat kisah Takeshi dan Miho dengan pertemuan di Tokyo akhir Agustus? Kali ini kembali terjadi. Meskipun tidak bertemu secara fisik, namun ‘pertemuan’ ini membekas juga. Alisher Abdusalomov, cowok Uzbekistan ini adalah sahabat karib ku saat mengenyam bangku di Unistrasi empat tahun lalu. Sebagai pegawai di UNDP dinegaranya, layaklah dia travel ke sana kemari dengan mengemban tugasnya. Plus pengetahuan bahasa yang tidak diragukan lagi. Terakhir aku dengar kabar, bahwa ia baru saja dari Turki. Namun tidak berkesempatan untuk bertemu dengan Ozge dan Zaliha, dua cewek Turki, teman kami juga. Nah, ketika mengambil kuliah master di London, ia pun bertemu dengan cewek asal Indonesia. Entah apa yang terlintas di benaknya. Kesempatan pertemuan itu ia gunakan untuk menitipkan sesuatu untukku melalui cewek itu. Grace au technology, aku pun dimintanya untuk mencari nama cewek itu lewat search engine di facebook. Cukup lama dan bahkan sempat give up mencari nama Betty Yolanda. Dan akhirnya, nama itu pun muncul di search engine Facebook. Mizz u a lot, Al. Dan foto ini adalah foto terakhir pertemuan kami di bandara Fumiciono, Roma, Italia. Teman terakhir yang bisa aku temui sebelum lepas landas. Bersama Alisher, Zagi, Egle, Virgie, Miho, dan Aku. Kalau sudah seperti ini, kapan bisa bertemu lagi dengan mereka? Dari secarik kertas itu ku tahu kalau ayahnya udah nggak ada. N Alisher sempat merasa jatuh karena kehilangannya itu. Tapi gak butuh waktu lama hingga dia bangkit lagi dan kemudian mengambil master di Inggris, di mana ia kemudian ketemu Yolanda. Dari alisher, aku mendapat panggilan baru ‘ADIDAS’ eheheh yang kemudian ditiru oleh teman2 lainnya. Dan dari Alisher yang paling aku ingat adalah ketika ia sedikit bernada agak tinggi memperingati ku untuk tidak menyentuh minuman beralkohol. - Guyz, gw emang ‘bersih bgt’ waktu di Itali - . Alisher bilang, “kalo lo mau tetep jadi temen gw, gw gak mau n gak suka liat lo minum anggur atau bir”. qqcosa e sempre cambiato, ma io sono sempre stesso. la storia che avevamo scritto mai cancelatto. esisteva sempre.

1 komentar:

Zwischen Himmel und Erde said...

Adhie, non ho capito niente, ma ho visto che nella foto ci sono pure io, mi fa piacere ;)

Powered by Blogger.