Saturday, February 02, 2013

Coto Makassar pertamaku (Part 5)

Jum'at, 30 November jam 6 pagi aku sudah bangun. Terlalu pagi memang untuk bangun di saat cuti liburan. Tapi, ini sudah jadi kebiasaanku pula untuk taat jadwal yang aku buat. Karena, jika tidak, maka akan berdampak sistemik. *halah
Ya iyalah, setidaknya aku perlu waktu untuk bereskan perlengkapan, mandi, sarapan, dan sekedar lakukan obrolan pagi bersama tuan rumah. Dua jam ku rasa cukup, sebelum sopir datang jam 8 pagi, sesuai dengan yang ku minta. Dan yang jelas, batere handphone, tab, power bank sudah terisi penuh, pun batere kamera digital. Beberapa foto terdahulu sudah aku hapus dan ku pindahkan ke storage eksternal memori. Aku yakin sepanjang perjalanan Makassar - Toraja, akan banyak menguras memori kamera.
Jam 8 sudah, sopir belum datang. Kesal. Wajar aku bersikap itu. Karena untuk bangun jam 6 pagi, aku sudah harus mangkas jalan-jalan di Makassar pada malam hari. Dan karena tahu harus bangun pagi, aku segera selesaikan jalan-jalan itu. Lain halnya kalau aku minta dijemput jam 10, maka aku bisa pulang larut, dan pastikan cukup waktu aku tidur, sehingga tidak perlu bangun terlalu pagi. Lagipula, perhitunganku, perjalanan Makassar - Toraja itu, pastinya akan banyak waktu digunakan untuk istirahat di perjalanan, belum lagi break makan siang, istirahat lainnya. Aaaaargh, aku gak mau jadwal yang aku buat berantakan.

Mmmmm, sebenarnya, aku sudah beli tiket bus untuk perjalanan jam 10 pagi itu ke Toraja. Transaksi sudah dilakukan 2 minggu sebelumnya. Ada banyak bus, kok, ke Toraja, semua nyaman. Dan asyiknya semua pun bisa dipesan jauh-jauh hari. Tidak hanya dapat dibeli untuk pergi saja, tapi bisa juga untuk perjalanan kembali.
Tapi, tiket seharga 110 ribu itu aku ikhlaskan untuk tidak kugunakan. Dan memilih rental mobil. Hela nafas dengan bajet membengkak, namun sukses ke atasi dengan subsidi silang.
Jam 9:30, mobil pun tiba. Aku bergegas. Sesakkan jok belakang dengan ransel. Dan, sejurus kemudian, aku sudah duduk manis di jok depan, di samping Pak Ichsan. Yes, my travel mate for the next 3 days is Mr. Anto. 'Kita cari sarapan dulu yuk, Pak. Lapar', ajak ku. 'Mau makan coto makassar?' tawarnya. 'What? Sepagi ini?'
Tak banyak kata, Pak Ichsan langsung membawa Avanza hitam, ke jalan yang aku sendiri tak mengenalnya. Berdasar pengamatanku, keluar dari depan rumah Torgis, mobil di arahkan ke kiri, kemudian putar balik depan pool bus trayek Toraja. Yup, tak jauh dari itu, sebuah warung coto makassar tersedia dengan jumlah pelanggan cukup sesak, meski waktu masih pagi. Well, hiya, ini Coto Makassar pertamaku.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

3 komentar:

http://afsharry.blogspot.com said...

sewa mobil untuk ke Toraja berapa mas? ada rencana kesana juga tahun ini.. :)

http://afsharry.blogspot.com said...

sewa mobil untuk ke Toraja berapa mas? ada rencana kesana juga tahun ini.. :)

Adhie Pamungkas said...

Kemarin dapat harga bagus dari teman. 1.1 juta untuk 3 hari, tapi lom termasuk bensin, makan, dan penginapan sopir. ya, jatuhnya mahal juga *tutupmata

Powered by Blogger.