Friday, December 31, 2010

Mati

Ada satu hal yang terus memaksaku mengais relung dalam rongga tubuhku. Entah masih adakah tersisa sabar, sementara ku tak pernah minta ditambah atas sabar yang kian surut.
Mungkin, aku memang sudah tak ingin lagi, bukan pula atas hendakku. Aku beringsut dari kepahitan dalam menghitung waktu. Merapatkan harapan akan sebuah janji yang telah terucap.
Dan saat kusadari, ku tak lagi bebas buang sabar, ku hanya mampu kais yang tersisah.
Dan entah, masih adakah.
Sementara ku tak lagi bernafas lega dengan himpitan ruang yang lama ku damaikan. Berontak dalam keterbatasan.
Ku lelah digadaikan dengan janji.
Ku lelah seakan terus mengemis untuk hakku.
Ku lelah gunakan topeng kemunafikan
Aku lelah
Dan ku tak ingin maafkan dengan airmata yang jatuh atas sisi hidup yang bukan ku hendaki. Penantian dalam menanti hak.
Ku sadar hakku, bukan pula milikmu.
Tapi, kau gadaikan dalam taruhan sabar ku yang tak lagi tersisa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Powered by Blogger.