Puasa menjelang hari terakhir. Jangan tanya kualitas puasa ku tahun ini. Banyak yang Tuhan sudah beri ke aku, tapi sebaliknya. Tapi banyak pula yang tidak kumiliki lagi di bulan puasa tahun ini. Tahun ini, sepanjang perjalanan sejarah, aku tidak buka puasa dengan teman-temanku. Baik itu buka puasa di luar, apalagi di rumah yang memang biasa aku adakan, sebagai ajang reuni kecil2an. Sudahlah, hidup sudah banyak yang berubah. Prioritas sudah sangat dimatangkan. Dan buka puasa sudah bukan lagi milik kami dan bukan prioritas kami. Well, banyak hal yang kupikirkan, tapi banyak pula yang diacuhkan dan dianggap angin lalu. Ada pula sejumlah kebahagiaan yang kumiliki, tapi aku masih inginkan kebahagiaan lain. Tak jarang, aku paksa diriku berpikir keras untuk raih kebahagiaan lain itu dan menampik banyak kebahagiaan yang telah aku miliki sebelumnya. Ada kala di mana aku rasa penat menggunung meskipun aku tahu benar cara lari dari penat itu. Mengasihi bahkan mengasihani diri. Aku masih inginkan itu. Tak kuasa melepas, tapi juga tak kuasa merangkul. Aku coba berdamai dengan diriku. Dan biarkan mengalir apa adanya aku. Ah, apa lagi yang kuinginkan? Hanya inikah yang aku bisa lakukan dengan rutinitasnya? Tanpa aku pernah bisa mengukur apa yang bisa lebih kulakukan. Atau aku dibiarkan tak bebas mengukur kapasitasku. Aku ingin lebih dari yang aku punya. Salah? Dan mengapa aku harus dan merasa perlu melihat orang untuk apa yang ku ingin? Akankah mereka melakukan hal yang sama? Aku tak ingin lebih banyak mengumpat lagi. Diam dan lakukan saja!!!Monday, September 29, 2008
ben pagato?
Puasa menjelang hari terakhir. Jangan tanya kualitas puasa ku tahun ini. Banyak yang Tuhan sudah beri ke aku, tapi sebaliknya. Tapi banyak pula yang tidak kumiliki lagi di bulan puasa tahun ini. Tahun ini, sepanjang perjalanan sejarah, aku tidak buka puasa dengan teman-temanku. Baik itu buka puasa di luar, apalagi di rumah yang memang biasa aku adakan, sebagai ajang reuni kecil2an. Sudahlah, hidup sudah banyak yang berubah. Prioritas sudah sangat dimatangkan. Dan buka puasa sudah bukan lagi milik kami dan bukan prioritas kami. Well, banyak hal yang kupikirkan, tapi banyak pula yang diacuhkan dan dianggap angin lalu. Ada pula sejumlah kebahagiaan yang kumiliki, tapi aku masih inginkan kebahagiaan lain. Tak jarang, aku paksa diriku berpikir keras untuk raih kebahagiaan lain itu dan menampik banyak kebahagiaan yang telah aku miliki sebelumnya. Ada kala di mana aku rasa penat menggunung meskipun aku tahu benar cara lari dari penat itu. Mengasihi bahkan mengasihani diri. Aku masih inginkan itu. Tak kuasa melepas, tapi juga tak kuasa merangkul. Aku coba berdamai dengan diriku. Dan biarkan mengalir apa adanya aku. Ah, apa lagi yang kuinginkan? Hanya inikah yang aku bisa lakukan dengan rutinitasnya? Tanpa aku pernah bisa mengukur apa yang bisa lebih kulakukan. Atau aku dibiarkan tak bebas mengukur kapasitasku. Aku ingin lebih dari yang aku punya. Salah? Dan mengapa aku harus dan merasa perlu melihat orang untuk apa yang ku ingin? Akankah mereka melakukan hal yang sama? Aku tak ingin lebih banyak mengumpat lagi. Diam dan lakukan saja!!!Tuesday, September 23, 2008
Sunday, September 21, 2008
uzbekishtan

Sunday, September 07, 2008
true viaggi: 4th stape Pati
true viagi: 3rd etape SMG
Saturday, September 06, 2008
true viagi: 2n etape in Tegal
Thursday, September 04, 2008
true viagi: 1st stape pantura
Hari pertama berat banget. Meski aku nggak mau menambah alasan coz aku puasa di hari pertama ini. Tapi lebih karena persiapan yang kurang matang dan berimbas akunya yang tidak fokus pada data yang aku tampilkan untuk viewer. Aku nggak mau kelihatan bodoh lah. Lagipula, aku seneng juga lah dipercaya untuk garap liputan khusus menjelang lebaran ini. Selain untuk pembuktian diri, sekaligus ajang foto-foto obsesi di kota-kota pulau jawa hauahuahahahha....(guys, gw gak sedih2 amat kok, it so fun. Bener dech. Liat aja pics GW!!!!) Capek? Ya iyalah. Aduh munafik banget kalo bilang gak capek. Namanya juga kerja. Tapi yah itu tadi, ada aja yang bisa aku manfaatin dari keadaan ini. Ada sisi fun. Tapi jangan kemudian, ada yang beranggapan, aku lagi-lagi dapat yang enak terus. Wish you were here. Tinggal bagaimana kalian melihat sisi lain dari yang dijalani sekarang. Pfuih. Kalau kalian beranggapan seperti itu, yah, berarti kalian yang bermasalah pada diri kalian sendiri.


