Thursday, September 08, 2011

Doa pagi

Kenapa menjadi bahagia membuat aku begitu mudah menangis?
Aku tak sekalipun meragu ada luka di antara bahagia yang ku rasakan kini, tapi kenapa selalu tersentuh dengan hal-hal sekecil apapun.
Kala terdiam dan menyadari apa yang ku miliki, air mata ini deras mengalir.
Meski terpaksa ku tahan sekalipun, sia-sia.
Aku hingga kini belum dapat jawab akan hal itu.
Yang aku sadari, mungkin Tuhan sentuh aku melalui tangan-tangannya, agar aku melihat dunia dari hati, bukan hanya dari mataku.
Terkesan galau, tapi ku tahu bedanya galau dengan kebahagiaan.
Dan rasanya, aku seperti tak punya banyak waktu banyak. Sedikit apa yang ku punya, maka rasanya ingin berbagi, meski hanya sekedar peluk. Sekedar membuat mereka nyaman, mereka tidak sendiri.
Aaaaaaarg kadang kesel dengan keadaan ini. Endorphine ku seperti berlebihan. Rasanya ingin merubah dunia dengan cara sederhanaku, tapi kalau hanya berujung dengan air mata, malas rasanya. Kenapa bahagia harus keluar air mata?
Mestinya kan, bahagia itu senyum.
Apa aku teramat bahagia?
Apa aku teramat lepas menjalani hidup ini? Berhasil menyiasati semua keadaan menjadi aura positif untuk jalan pikiran dan hatiku, dan aku dengan sukarela, membagi kelebihan aura bahagia itu ke orang lain. Pertanyaan.
Aku tahu ada juga permasalahan hidup yang aku miliki, tapi, itu seperti ku letakkan di relung yang teramat dalam. Dan saat itu muncul, aku pun bisa saja sejenak menangis. Sejenak.
Dan semua terkalahkan, saat ku sadari, aku tidak sendiri di dunia ini.
Ah, kacau.
G, jika memang seperti ini, biarkan aku menjadi berguna untuk mereka yang membutuhkan. Karena, aku pun masih lemah untuk bisa berbagi pada semua orang.
Beri aku kekuatan hati dan berpikir bersih dengan logika yah, agar aku juga kuat membantu, meski hanya dengan tepukan bahu.
adhie's #TselBlackberry®

0 komentar:

Powered by Blogger.